Mataram (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi menyebut Desa Senteluk, Kabupaten Lombok Barat, bisa menjadi ikon wisata halal di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kepala Desa Senteluk. Keberadaan wisata kuliner ini merupakan pembangunan desa yang bisa menyerap lapangan kerja dari kalangan pemuda desa," kata Sekjen Kemendes PDTT, Anwar Sanusi, melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Selasa.
Anwar Sanusi bersama rombongannya mengunjungi kawasan wisata kuliner sambil menikmati hidangan laut dengan bumbu khas Lombok, di pantai Tanjung Bias, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat.
Ia menilai keberadaan wisata kuliner tersebut menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya membangun desa. Pihak kementerian berjanji akan memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan wisata kuliner ini.
"Terlebih lagi dengan deretan lapak kuliner yang ada di sepanjang pantai Tanjung Bias, yang diyakini akan membuat kunjungan wisatawan ke desa wisata tersebut terus meningkat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Senteluk Fuad Abdul Rahman, menceritakan awal mula pihaknya membangun kawasan wisata kuliner tepi pantai Tanjung Bias.
Berawal dari kegelisahannya selama ini melihat kawasan pantai yang kotor dipenuhi sampah, termasuk semak belukar yang ada di pesisir membuat pantai terkesan tidak terurus.
Dirinya kemudian mengajak seluruh elemen masyarakat dan para pemuda untuk mengembangkan pusat wisata kuliner di pantai tersebut.
"Alhamdulillah, berkat tekad yang sama, pusat wisata kuliner ini bisa terbangun," katanya.
Wisata kuliner itu pun membawa dampak bagi wisata di Desa Senteluk.
Bahkan ia mengungkapkan, lapak kuliner yang ada di pantai tersebut tiap harinya tidak pernah sepi dari pengunjung. Tidak hanya dari daerah Lombok Barat saja, namun dari luar daerah.
Efek lainnya, yakni dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Sejak adanya gempa, banyak warga kami yang dirumahkan. Namun keberadaan wisata kuliner ini bisa menampung mereka," tutur Fuad.
Seperti diketahui, wisata kuliner yang berada di tepi pantai Tanjung Bias, Desa Senteluk, menawarkan makanan laut yang enak.
Selain itu, bahan makanan langsung diperoleh dari hasil tangkapan para nelayan, sehingga cita rasanya tetap terjamin kesegarannya.
Untuk harga, lapak kuliner di tempat wisata tersebut menawarkan harga yang sangat bersahabat. Hal itu yang menjadi penilaian pihak dari
Kemendes PDTT, sehingga wisata kulinter pantai Tanjung Bias diyakini dapat menjadi salah satu ikon wisata halal di NTB.
"Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Kepala Desa Senteluk. Keberadaan wisata kuliner ini merupakan pembangunan desa yang bisa menyerap lapangan kerja dari kalangan pemuda desa," kata Sekjen Kemendes PDTT, Anwar Sanusi, melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Selasa.
Anwar Sanusi bersama rombongannya mengunjungi kawasan wisata kuliner sambil menikmati hidangan laut dengan bumbu khas Lombok, di pantai Tanjung Bias, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat.
Ia menilai keberadaan wisata kuliner tersebut menjadi salah satu langkah nyata dalam upaya membangun desa. Pihak kementerian berjanji akan memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan wisata kuliner ini.
"Terlebih lagi dengan deretan lapak kuliner yang ada di sepanjang pantai Tanjung Bias, yang diyakini akan membuat kunjungan wisatawan ke desa wisata tersebut terus meningkat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Senteluk Fuad Abdul Rahman, menceritakan awal mula pihaknya membangun kawasan wisata kuliner tepi pantai Tanjung Bias.
Berawal dari kegelisahannya selama ini melihat kawasan pantai yang kotor dipenuhi sampah, termasuk semak belukar yang ada di pesisir membuat pantai terkesan tidak terurus.
Dirinya kemudian mengajak seluruh elemen masyarakat dan para pemuda untuk mengembangkan pusat wisata kuliner di pantai tersebut.
"Alhamdulillah, berkat tekad yang sama, pusat wisata kuliner ini bisa terbangun," katanya.
Wisata kuliner itu pun membawa dampak bagi wisata di Desa Senteluk.
Bahkan ia mengungkapkan, lapak kuliner yang ada di pantai tersebut tiap harinya tidak pernah sepi dari pengunjung. Tidak hanya dari daerah Lombok Barat saja, namun dari luar daerah.
Efek lainnya, yakni dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Sejak adanya gempa, banyak warga kami yang dirumahkan. Namun keberadaan wisata kuliner ini bisa menampung mereka," tutur Fuad.
Seperti diketahui, wisata kuliner yang berada di tepi pantai Tanjung Bias, Desa Senteluk, menawarkan makanan laut yang enak.
Selain itu, bahan makanan langsung diperoleh dari hasil tangkapan para nelayan, sehingga cita rasanya tetap terjamin kesegarannya.
Untuk harga, lapak kuliner di tempat wisata tersebut menawarkan harga yang sangat bersahabat. Hal itu yang menjadi penilaian pihak dari
Kemendes PDTT, sehingga wisata kulinter pantai Tanjung Bias diyakini dapat menjadi salah satu ikon wisata halal di NTB.