Jakarta (ANTARA) - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan, total realisasi Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Rumah Subsidi sejak 1 Januari 2025 hingga 15 September 2025 sebanyak 221.047 unit.

"Jadi total dari 1 Januari 2025 sampai 15 September 2025 itu ada 221.047 unit rumah," ujar Maruarar Sirait atau disapa Ara di Jakarta, Selasa.

Dari total 221.047 unit tersebut, untuk total KPR rumah subsidi dari yang masih proses pembangunan, ready stock (sudah dibangun tapi belum akad kredit) hingga akad kredit tapi dana pinjaman KPR-nya belum cair sebanyak 45.385 unit rumah.

Sedangkan untuk yang sudah realisasi penyaluran KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau Rumah Subsidi mulai dari yang sudah akad kredit dan dana pinjaman KPR-nya telah cair sampai akad Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera khusus PNS, terbangun dan akad kredit sebanyak 175.662 unit rumah.

Baca juga: Program KUR Perumahan-Rumah Subsidi jadi terobosan

Sebagai informasi, Menteri PKP mengungkapkan, rumah subsidi harus tersebar di seluruh wilayah Indonesia dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat. Pemerintah terus mendorong pemanfaatan dana bantuan pembiayaan perumahan melalui Subsidi KPR Sejahtera FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang dikelola dan disalurkan oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

Baca juga: Pembangunan rumah rakyat Papua Pegunungan diprioritaskan

Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) adalah program subsidi pembiayaan perumahan yang diberikan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah membeli rumah dengan skema KPR bersubsidi.

Melalui program ini, pemerintah memberikan dana murah kepada bank penyalur agar masyarakat dapat memperoleh rumah dengan suku bunga rendah, uang muka ringan, dan tenor panjang.


 


Pewarta : Aji Cakti
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025