Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mencanangkan inovasi Gerakan Bersama Perangkat Daerah dan Lembaga dalam Upaya Pencegahan Kekerasan dan Perkawinan Anak di Kota Mataram (Gaspol Cadas) sebagai upaya mencegah kekerasan dan perkawinan anak.
Pencanangan Program Gaspol Cadas tersebut ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama antara Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana bersama jajaran Forkopimda Kota Mataram, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, TP PKK Kota Mataram, GOW Kota Mataram, DWP Kota Mataram, Ketua Forum Camat, serta Ketua Forum Lurah se-Kota Mataram, di Mataram, Senin.
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengatakan penandatanganan komitmen tersebut menjadi bukti nyata semangat kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat upaya perlindungan anak di Kota Mataram.
"Komitmen itu tidak berhenti pada tataran seremonial tetapi merupakan tekad bersama untuk menjadikan Kota Mataram sebagai Kota Layak Anak (KLA) dan ramah anak," katanya.
Baca juga: LPA tolak keras usulan pengantin anak viral jadi duta antipernikahan dini
Karena itu Kota Mataram harus dapat memberikan ruang bagi anak-anak untuk tumbuh, belajar, dan menggapai cita-cita tanpa ancaman kekerasan maupun praktik perkawinan usia dini.
Gaspol Cadas hadir sebagai gerakan preventif yang diinisiasi oleh Pemkot Mataram untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat dalam melindungi anak-anak dari berbagai bentuk kekerasan dan risiko perkawinan anak.
Inovasi tersebut juga menekankan pentingnya pencegahan sejak dini, edukasi publik, serta peran aktif seluruh elemen dalam menciptakan lingkungan sosial yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak.
Baca juga: Polda NTB limpahkan dua tersangka perkawinan anak ke kejaksaan
Ia mengatakan Gaspol Cadas menjadi simbol gerakan kolektif seluruh elemen masyarakat Kota Mataram untuk mewujudkan masa depan yang lebih aman, sehat, dan bermartabat bagi generasi penerus bangsa.
"Dengan tagline Bersama Kita Lindungi Anak, Wujudkan Kota Mataram Ramah Anak dan Bebas Perkawinan Anak," katanya.
Baca juga: DP3A Mataram berikan edukasi pencegahan perkawinan anak secara daring
Baca juga: Dinas pendidikan gencarkan sosialisasi mencegah perkawinan anak