Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menggencarkan kegiatan normalisasi saluran sebagai langkah antisipasi dampak musim hujan atau banjir.
"Untuk normalisasi saat ini kami fokus ke kawasan Lingkar Selatan Kota Mataram," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Kamis.
Kawasan selatan Kota Mataram, kata dia, masih menjadi perhatian dan antisipasi karena kondisi topografi yang relatif cekung sehingga berpotensi terjadi genangan dan banjir.
Ia menjelaskan kegiatan normalisasi mulai dilakukan dengan pengerukan sedimen sungai di wilayah Karang Genteng Pagutan hingga ke wilayah Peresak Pagutan, Mataram, agar pendangkalan sungai bisa segera diatasi.
"Saluran di wilayah tersebut sedang kami gali atau normalisasi dengan alat berat sejak hari Senin (6/10), karena pendangkalan cukup tinggi," katanya.
Baca juga: Antisipasi banjir, PUPR Mataram petakan titik sumbatan saluran air
Terkait dengan itu, lanjutnya, tindakan cepat harus dilakukan Dinas PUPR sebab daerah selatan selalu menjadi catatan ketika musim hujan, paling berpotensi terjadi banjir dan genangan.
Lokasi atau wilayah lainnya yang berpotensi terjadi genangan dan banjir, kata dia, tetap ditangani dan menjadi konsentrasi pemerintah kota.
"Kami juga pastikan petugas pintu air aktif memberikan informasi ketika ada peningkatan debit air signifikan," katanya.
Baca juga: Normalisasi saluran dan sungai di Mataram antisipasi anomali cuaca
Di sisi lain, tambah Lale, konsentrasi antisipasi genangan dan banjir tidak hanya fokus di wilayah selatan, melainkan di seluruh wilayah Kota Mataram. Namun di wilayah selatan penanganan dan antisipasi dilakukan lebih awal karena lokasinya berada pada bagian hilir.
"Selain genangan dan banjir, potensi bencana di wilayah selatan adalah banjir rob karena ada wilayah pantai," katanya.
Karena itulah, lanjut dia, petugas rutin setiap minggu melakukan normalisasi pengangkatan ,sedimen terutama di muara sungai, agar tidak tertutup pasir yang terbawa ombak.
Lokasi lain, kata dia, ada di wilayah di Pondok Perasi, Ampenan. Saluran-saluran kecil itu sedang digali agar bisa menampung debit air ketika terjadi curah hujan tinggi.
"Saluran-saluran kecil di wilayah tersebut, kami pastikan bersih dari sampah dan sedimen untuk mencegah luapan air ke jalan dan permukiman warga," katanya.
Baca juga: Volume sampah di saluran Kota Mataram berkurang hingga 50 persen
Baca juga: Normalisasi saluran Lingkar Selatan untuk antisipasi banjir di Mataram