Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menormalisasi saluran di kawasan Lingkar Selatan yang menjadi titik rawan banjir dan genangan.
"Kegiatan normalisasi kami lakukan secara manual oleh petugas, karena kondisi saluran kecil sehingga tidak bisa menggunakan alat berat," kata Kepala Dinas PUPR Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Selasa.
Kegiatan normalisasi itu sekaligus untuk menjawab terjadinya banjir yang masuk hingga ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram sehingga gudang logistik terancam kebanjiran dan KPU setempat segera mengevakuasi logistik ke gudang di kawasan Selagalas, Kota Mataram, akhir pekan lalu.
Baca juga: Normalisasi saluran lingkar selatan Kota Mataram cegah banjir
Dikatakan, dari hasil analisa dan kajian penyebab banjir di kawasan Lingkar Selatan, terutama di depan Kantor KPU hingga ke barat pada Kamis (14/11), dipicu oleh saluran air yang tersumbat.
Penyumbatan itu cukup hebat, kata dia, karena ada bongkahan pohon dan kursi yang ditemukan petugas Dinas PUPR saat melakukan kegiatan pembersihan dan normalisasi di kawasan tersebut.
"Setelah kami cek, petugas menemukan bongkahan pohon besar dan kursi yang masuk ke gorong-gorong. Itulah yang memicu sumbatan kuat," katanya.
Baca juga: Antisipasi La Nina, PUPR Mataram normalisasi muara Kali Unus Loang Baloq
Untuk membersihkan dan normalisasi secara maksimal, lanjutnya, penutup saluran telah dibuka sepanjang 10 meter agar memudahkan petugas melakukan evakuasi terhadap bongkahan pohon dan kursi serta sampah dan sedimen lainnya.
Pembukaan penutup saluran itu bersifat sementara dalam beberapa pekan ke depan, sambil melihat dan mengevaluasi potensi banjir dan genangan saat hujan turun.
"Tapi kami yakin, Insya Allah, kawasan Lingkar Selatan tidak terjadi banjir seperti pekan lalu. Karena masalah besarnya sudah kami atasi," katanya.
Baca juga: Normalisasi saluran di Mataram digencarkan antisipasi La Nina
Di sisi lain, lanjut Lale, sebanyak 320 petugas lapangan Dinas PUPR hingga saat ini masih siaga dan terus melakukan normalisasi baik di sungai maupun saluran agar bisa berfungsi optimal ketika terjadi hujan deras.
"Harapan kami, masyarakat juga bisa berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah di sungai serta saluran," katanya.
Baca juga: Dinas PUPR gencarkan normalisasi saluran irigasi di Mataram
"Kegiatan normalisasi kami lakukan secara manual oleh petugas, karena kondisi saluran kecil sehingga tidak bisa menggunakan alat berat," kata Kepala Dinas PUPR Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Selasa.
Kegiatan normalisasi itu sekaligus untuk menjawab terjadinya banjir yang masuk hingga ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram sehingga gudang logistik terancam kebanjiran dan KPU setempat segera mengevakuasi logistik ke gudang di kawasan Selagalas, Kota Mataram, akhir pekan lalu.
Baca juga: Normalisasi saluran lingkar selatan Kota Mataram cegah banjir
Dikatakan, dari hasil analisa dan kajian penyebab banjir di kawasan Lingkar Selatan, terutama di depan Kantor KPU hingga ke barat pada Kamis (14/11), dipicu oleh saluran air yang tersumbat.
Penyumbatan itu cukup hebat, kata dia, karena ada bongkahan pohon dan kursi yang ditemukan petugas Dinas PUPR saat melakukan kegiatan pembersihan dan normalisasi di kawasan tersebut.
"Setelah kami cek, petugas menemukan bongkahan pohon besar dan kursi yang masuk ke gorong-gorong. Itulah yang memicu sumbatan kuat," katanya.
Baca juga: Antisipasi La Nina, PUPR Mataram normalisasi muara Kali Unus Loang Baloq
Untuk membersihkan dan normalisasi secara maksimal, lanjutnya, penutup saluran telah dibuka sepanjang 10 meter agar memudahkan petugas melakukan evakuasi terhadap bongkahan pohon dan kursi serta sampah dan sedimen lainnya.
Pembukaan penutup saluran itu bersifat sementara dalam beberapa pekan ke depan, sambil melihat dan mengevaluasi potensi banjir dan genangan saat hujan turun.
"Tapi kami yakin, Insya Allah, kawasan Lingkar Selatan tidak terjadi banjir seperti pekan lalu. Karena masalah besarnya sudah kami atasi," katanya.
Baca juga: Normalisasi saluran di Mataram digencarkan antisipasi La Nina
Di sisi lain, lanjut Lale, sebanyak 320 petugas lapangan Dinas PUPR hingga saat ini masih siaga dan terus melakukan normalisasi baik di sungai maupun saluran agar bisa berfungsi optimal ketika terjadi hujan deras.
"Harapan kami, masyarakat juga bisa berpartisipasi menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah di sungai serta saluran," katanya.
Baca juga: Dinas PUPR gencarkan normalisasi saluran irigasi di Mataram