Mataram (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), melakukan normalisasi muara Kali Unus Loang Baloq sebagai langkah antisipasi fenomena La Nina.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Jumat, mengatakan kegiatan normalisasi di muara Kali Unus Loang Baloq menggunakan satu unit alat berat untuk percepatan.
"Kegiatan normalisasi kami targetkan rampung dalam waktu 3-4 hari ke depan," katanya.
Baca juga: Sekolah di Mataram diimbau tingkatkan kebersihan antisipasi La Nina
Menurutnya, normalisasi muara Kali Unus Loang Baloq mendesak, karena kondisi muara sudah sempit dan hampir tertutup oleh pasir yang terbawa arus gelombang pantai.
Jika muara tersebut tidak segera dinormalisasi, ketika terjadi puncak hujan bisa berpotensi meluapnya air sungai ke permukaan badan jalan hingga ke pemukiman warga.
"Karena itu, kegiatan normalisasi muara sungai ini kami lakukan percepatan," katanya.
Sementara untuk muara sungai lainnya, seperti Sungai Jangkuk, sejauh ini masih relatif aman, sebab kondisi muara masih lebar dan lebih tinggi dibandingkan pesisir pantai.
Lale mengatakan sekitar 320 petugas harian lepas di Dinas PUPR Kota Mataram sedang melakukan kegiatan normalisasi di saluran dan sungai tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Baca juga: Pemkot Mataram gelar rapat koordinasi siaga bencana hidrometrologi
Normalisasi saluran dimaksudkan agar saluran dapat berfungsi maksimal saat masuk musim hujan. Dengan normalisasi sungai dilakukan untuk mengangkat sedimen serta sampah yang dapat menghalangi aliran air menuju hilir.
"Normalisasi untuk mengatasi permasalahan sampah yang menyumbat saluran. Langkah itu kami ambil sebagai upaya proaktif dalam mengurangi risiko genangan air dan banjir di awal musim hujan," katanya.
Baca juga: Pemangkasan pohon di Mataram untuk antisipasi cuaca ekstrem
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Jumat, mengatakan kegiatan normalisasi di muara Kali Unus Loang Baloq menggunakan satu unit alat berat untuk percepatan.
"Kegiatan normalisasi kami targetkan rampung dalam waktu 3-4 hari ke depan," katanya.
Baca juga: Sekolah di Mataram diimbau tingkatkan kebersihan antisipasi La Nina
Menurutnya, normalisasi muara Kali Unus Loang Baloq mendesak, karena kondisi muara sudah sempit dan hampir tertutup oleh pasir yang terbawa arus gelombang pantai.
Jika muara tersebut tidak segera dinormalisasi, ketika terjadi puncak hujan bisa berpotensi meluapnya air sungai ke permukaan badan jalan hingga ke pemukiman warga.
"Karena itu, kegiatan normalisasi muara sungai ini kami lakukan percepatan," katanya.
Sementara untuk muara sungai lainnya, seperti Sungai Jangkuk, sejauh ini masih relatif aman, sebab kondisi muara masih lebar dan lebih tinggi dibandingkan pesisir pantai.
Lale mengatakan sekitar 320 petugas harian lepas di Dinas PUPR Kota Mataram sedang melakukan kegiatan normalisasi di saluran dan sungai tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram.
Baca juga: Pemkot Mataram gelar rapat koordinasi siaga bencana hidrometrologi
Normalisasi saluran dimaksudkan agar saluran dapat berfungsi maksimal saat masuk musim hujan. Dengan normalisasi sungai dilakukan untuk mengangkat sedimen serta sampah yang dapat menghalangi aliran air menuju hilir.
"Normalisasi untuk mengatasi permasalahan sampah yang menyumbat saluran. Langkah itu kami ambil sebagai upaya proaktif dalam mengurangi risiko genangan air dan banjir di awal musim hujan," katanya.
Baca juga: Pemangkasan pohon di Mataram untuk antisipasi cuaca ekstrem