Mataram (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, terus menggencarkan kegiatan normalisasi saluran air di sejumlah titik sebagai langkah antisipasi La Nina.
"Normalisasi saluran dimaksudkan agar saluran dapat berfungsi maksimal saat masuk musim hujan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Lale Widiahning di Mataram, Kamis.
Dikatakan, kegiatan normalisasi untuk mengatasi permasalahan sampah yang menyumbat aliran saluran. Langkah itu diambil sebagai upaya proaktif dalam mengurangi risiko genangan air dan banjir di awal musim hujan.
Untuk percepatan normalisasi, tim dari Dinas PUPR memprioritaskan sejumlah titik yang dinilai mendesak salah satunya di Kelurahan Pagutan Timur.
Baca juga: Dampak La Nina, Posko siaga bencana tingkat kelurahan di Mataram diaktifkan
Bahkan pihaknya juga telah menjadwalkan kegiatan gotong royong bersama masyarakat di Pagutan Timur untuk menyisir tumpukan sampah pada saluran yang tidak ada airnya.
Selain itu, petugas juga melakukan pembersihan dan pengangkatan tumpukan sampah di pintu-pintu air, termasuk di Kali Ning Karang Kelok agar tidak memicu luapan air ke Jalan Udayana.
"Alhamdulillah, saat hujan pada Minggu (3/11) tidak terjadi luapan air di Jalan Udayana sebab sampah di Kali Ning sudah kami angkat," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram gelar rapat koordinasi siaga bencana hidrometrologi
Beberapa titik sungai dan saluran menjadi perhatian pemerintah kota untuk dibersihkan dan dinormalisasi di wilayah bagian selatan seperti di Kali Ning, Kali Unus dan Kali Brenyok yang bermuara di Sekarbela.
Sementara untuk di kawasan utara, Lale mengatakan kondisinya cenderung tidak bermasalah dan tidak banyak sampahnya sehingga petugas lebih fokus di kawasan selatan yang merupakan daerah hilir.
"Kami lebih memperhatikan kawasan selatan. Termasuk juga untuk Kokok Dao yang di dekat Sunset Land menjadi imbas dari Kali Unus dan Kali Brenyok," katanya.
Baca juga: BPBD siapkan penanganan potensi bencana hidrometeorologi di Mataram
Dikatakan, dengan upaya antisipasi yang sudah dilakukan sejak awal sejauh ini belum ada genangan ataupun sumbatan air yang ditemukan di awal hujan turun di Kota Mataram.
Kondisinya masih normal dan bisa ditangani serta tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
"Kendati demikian, kami berharap masyarakat dapat mendukung upaya yang dilakukan pemerintah dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama saluran air," katanya.
"Normalisasi saluran dimaksudkan agar saluran dapat berfungsi maksimal saat masuk musim hujan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, Lale Widiahning di Mataram, Kamis.
Dikatakan, kegiatan normalisasi untuk mengatasi permasalahan sampah yang menyumbat aliran saluran. Langkah itu diambil sebagai upaya proaktif dalam mengurangi risiko genangan air dan banjir di awal musim hujan.
Untuk percepatan normalisasi, tim dari Dinas PUPR memprioritaskan sejumlah titik yang dinilai mendesak salah satunya di Kelurahan Pagutan Timur.
Baca juga: Dampak La Nina, Posko siaga bencana tingkat kelurahan di Mataram diaktifkan
Bahkan pihaknya juga telah menjadwalkan kegiatan gotong royong bersama masyarakat di Pagutan Timur untuk menyisir tumpukan sampah pada saluran yang tidak ada airnya.
Selain itu, petugas juga melakukan pembersihan dan pengangkatan tumpukan sampah di pintu-pintu air, termasuk di Kali Ning Karang Kelok agar tidak memicu luapan air ke Jalan Udayana.
"Alhamdulillah, saat hujan pada Minggu (3/11) tidak terjadi luapan air di Jalan Udayana sebab sampah di Kali Ning sudah kami angkat," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram gelar rapat koordinasi siaga bencana hidrometrologi
Beberapa titik sungai dan saluran menjadi perhatian pemerintah kota untuk dibersihkan dan dinormalisasi di wilayah bagian selatan seperti di Kali Ning, Kali Unus dan Kali Brenyok yang bermuara di Sekarbela.
Sementara untuk di kawasan utara, Lale mengatakan kondisinya cenderung tidak bermasalah dan tidak banyak sampahnya sehingga petugas lebih fokus di kawasan selatan yang merupakan daerah hilir.
"Kami lebih memperhatikan kawasan selatan. Termasuk juga untuk Kokok Dao yang di dekat Sunset Land menjadi imbas dari Kali Unus dan Kali Brenyok," katanya.
Baca juga: BPBD siapkan penanganan potensi bencana hidrometeorologi di Mataram
Dikatakan, dengan upaya antisipasi yang sudah dilakukan sejak awal sejauh ini belum ada genangan ataupun sumbatan air yang ditemukan di awal hujan turun di Kota Mataram.
Kondisinya masih normal dan bisa ditangani serta tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
"Kendati demikian, kami berharap masyarakat dapat mendukung upaya yang dilakukan pemerintah dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama saluran air," katanya.