Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama DPRD setempat mengalokasikan anggaran Rp1 miliar di APBD Perubahan 2025 untuk memperbaiki infrastruktur terdampak banjir bandang di Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima pada Februari 2025.

"Anggaran perbaikan khususnya untuk kerusakan akibat bencana, telah dialokasikan dalam APBD Perubahan 2025," kata Anggota DPRD NTB Muhammad Aminurlah di Mataram, Jumat.

Ia mengungkapkan alokasi dana telah masuk untuk membantu petani yang kehilangan akses irigasi akibat kerusakan infrastruktur, seperti dam sabo.

"Kita kasihan nasib petani. Bagaimana bisa ke depannya petani bisa lagi menanam lagi serta normalisasi sungai dan bronjongisasi," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Bima tindaklanjut aspirasi warga terdampak banjir di Wera-Ambalawi

Politikus Daerah Pemilihan (Dapil) VI Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Dompu ini menjelaskan perbaikan tahap awal ini merupakan prioritas agar petani dapat segera kembali beraktivitas.

"Sekarang di APBD Perubahan masuk. Anggarannya sekitar Rp1 miliar lebih," kata Haji Maman--sapaan karibnya.

Dia mengatakan DPRD dan Gubernur NTB memiliki komitmen untuk memulihkan kondisi pasca-banjir, terutama yang berdampak pada sektor pertanian.

"DPRD dan Gubernur memberikan perhatian untuk petani yang akibat banjir. Insyaallah di APBD 2026 akan di perbaiki dam yang rusak akibat bencana banjir," kata mantan Anggota DPRD Kabupaten Bima tiga periode ini.

Baca juga: Korban banjir di Bima tagih janji Pemkab dan Pemprov NTB

Ia menyatakan bantuan ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur pertanian, tetapi juga untuk masyarakat terdampak secara umum.

"Ini untuk membantu masyarakat kita petani, perkampungan masyarakat yang mengalami banjir kemarin," katanya.

Baca juga: Pemprov NTB diminta pulihkan jaringan irigasi pascabanjir di Wera Bima

Banjir bandang pada Februari 2025 di Kecamatan Ambalawi mengakibatkan 170 kepala keluarga (KK) dengan total 253 jiwa terdampak langsung, sedangkan di Kecamatan Wera tercatat 79 KK dengan 218 jiwa juga terdampak musibah ini.

Tragedi ini juga merenggut korban jiwa dengan tiga orang dinyatakan meninggal dunia dan lima jiwa lainnya dinyatakan hilang.

Kebutuhan mendesak akan tempat tinggal juga dirasakan oleh tiga KK yang terdiri dari 12 jiwa karena rumah mereka tidak dapat dihuni lagi.

Baca juga: Anggota DPR RI Mahdalena beri bantuan mendesak warga terdampak banjir di Bima

Total kerusakan fisik pada permukiman warga terbagi antara dua kecamatan. Di Ambalawi 15 rumah mengalami rusak berat dan 79 rumah rusak ringan, sedangkan di Wera, tercatat 13 rumah rusak berat dan 181 rumah rusak ringan.

Selain menimbulkan korban jiwa dan kerusakan permukiman, fasilitas publik ikut juga hancur. Banjir merusak total sembilan jembatan rusak berat dan dua jembatan rusak ringan.

Sektor pertanian dan pengairan juga lumpuh setelah tujuh bendung mengalami rusak berat dan 400 meter saluran irigasi jebol.

Baca juga: Bank NTB Syariah salurkan bantuan bagi korban banjir bandang di Wera Bima


Pewarta : Nur Imansyah
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025