Dompu (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Dompu, Onti Farianti Bambang Firdaus, menggaungkan kampanye stop kekerasan seksual di dunia siber sebagai upaya melindungi perempuan dan anak dari ancaman kekerasan di ruang digital.
Hal itu disampaikan, saat membuka kegiatan Sosialisasi Kekerasan Seksual dalam Dunia Siber di Lapangan Upacara SMAN 3 Dompu, Senin.
Menurutnya, isu kekerasan seksual, khususnya di dunia siber, menjadi perhatian serius pemerintah dan TP PKK dalam mewujudkan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak.
"Sebagai mitra pemerintah, kami memiliki tanggung jawab moral memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak terhadap kejahatan seksual," ujarnya.
Ia menegaskan, kegiatan sosialisasi ini bertujuan menumbuhkan pemahaman dan kesadaran peserta didik agar mampu menggunakan media sosial secara bijak.
"Gunakan media sosial dengan bijak. Berani melaporkan jika mengetahui ada kekerasan," katanya.
Istri Bupati Dompu Bambang Firdaus itu, juga mengingatkan para siswa bahwa mereka adalah generasi masa depan bangsa, kebanggaan keluarga, dan aset daerah.
"Manfaatkan teknologi untuk hal-hal positif," pesannya.
Baca juga: Bawaslu Dompu awasi coklit terbatas pastikan data pemilih akurat
Kegiatan sosialisasi yang bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2025 itu diikuti ratusan siswa SMAN 3 Dompu. TP PKK Kabupaten Dompu menggandeng TP PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengampanyekan gerakan “Stop Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak”, khususnya di ruang digital.
Ketua Pokja 1 TP PKK NTB, Asri, mewakili Ketua TP PKK NTB, Sinta Lalu Muhammad Iqbal, menegaskan pentingnya mewujudkan nol kekerasan siber.
"Setiap hari kita memegang ponsel yang sudah menjadi kebutuhan primer. Banyak konten kekerasan dan pornografi yang berseliweran di media sosial. Karena itu, mari bijak bermedia dan stop kekerasan dalam bentuk apa pun," ujarnya.
Baca juga: Wabup sebut kemajuan kesehatan di Dompu jadi kebanggaan bersama
Asri juga berpesan kepada para siswa agar tidak menghabiskan waktu bermain ponsel sepulang sekolah.
"Lebih baik bantu orang tua di rumah daripada berlama-lama di depan layar," tegasnya.
Sementara itu, Plh. Kepala SMAN 3 Dompu, Ida Faridah, menyampaikan apresiasi kepada TP PKK NTB dan Dompu yang telah memilih sekolahnya sebagai lokasi kegiatan sosialisasi tersebut.
"Semoga anak-anak kami dapat memahami dan menerapkan pesan-pesan positif dari sosialisasi ini," ujarnya.
Ida berharap, gerakan “Stop Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak” dapat menjadi program berkelanjutan di lingkungan pendidikan dan keluarga guna membangun generasi muda yang beretika, cerdas digital, dan bebas dari kekerasan siber.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Kepala Cabang Dinas Dikbud Dompu Muhammad Gunawan, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Dompu, Dwi Erza Zily Surya Darma yang juga menjadi salah satu narasumber, serta perwakilan dari Kepolisian dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA).