Denpasar (ANTARA) - Manajemen Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali, mencatat telah melayani sebanyak 20,32 juta penumpang dalam periode dari Januari hingga Oktober 2025.

“Selama periode tersebut terdapat 20,32 Juta penumpang yang dilayani secara keseluruhan dengan rata-rata pelayanan (per hari) mencapai 67 ribu penumpang,” kata Pelaksana Harian General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ibnu Solikin dalam keterangan di Denpasar, Bali, Kamis.

Ia menjelaskan puluhan juta penumpang itu diangkut oleh 50 maskapai baik domestik maupun internasional, di mana hingga saat ini Bandara Ngurah Rai melayani 57 rute penerbangan yaitu 36 rute domestik dan 21 rute internasional.

Pada periode Januari-Oktober 2025, Ibnu mencatat bandara di Bali selatan itu kedatangan 14 tambahan penerbangan oleh 10 maskapai.

Dari 14 aktivasi penerbangan baru, 13 di antaranya merupakan rute internasional, yaitu maskapai Trans Nusa dengan rute Perth, Guangzhou dan Singapura; Indonesia Air Asia dengan rute Darwin dan Adelaide; IndiGo dengan rute Mumbai dan New Delhi.

Juga Saudia Airlines dengan rute Singapura; Thai Lion Air dengan rute Don Mueang Thailand; Jetstar Airways dengan rute Newcastle; Sichuan Air dengan rute Kota Sichuan China; T’Way Air dengan rute Cheongju Korea Selatan; dan Vietnam Airlines dengan rute Saigon.

“Sementara itu, konektivitas domestik terbaru dilayani Super Air Jet yang kini melayani rute Manado,” ujarnya.

Bandara I Gusti Ngurah Rai turut mencatat di antara seluruh penerbangan tersebut, terdapat empat rute yang pertama kalinya mengudara di sana yaitu rute Sichuan, Cheongju, Mumbai dan Newcastle.

Bagi Ibnu, beroperasinya rute-rute baru tersebut semakin memperluas akses bagi wisatawan dan masyarakat untuk melakukan perjalan luar negeri dari dan menuju Bali.

Selain rute baru, terdapat pula tiga maskapai yang untuk pertama kalinya beroperasi reguler di Bandara I Gusti Ngurah Rai mulai tahun ini yaitu Saudia Airlines dengan rute Singapura, Sichuan Airlines dengan rute Sichuan, dan T’way Air dengan rute Cheongju.

Menurut Ibnu, peningkatan aksesibilitas ini merupakan hasil dari kolaborasi erat antara pihak operator bandara, maskapai dan berbagai pemangku kepentingan di lingkungan bandara.

“Kami bersama pihak terkait terus bersinergi untuk memperluas jaringan penerbangan secara strategis, selain menyasar penguatan rute melalui penambahan frekuensi, kami juga berupaya untuk membuka rute-rute baru yang melayani penerbangan langsung ke Bandara I Gusti Ngurah Rai,” ujarnya lagi.

Kondisi Januari-Oktober 2025 ini juga menunjukkan permintaan wisatawan berlibur ke Bali sangat tinggi. Hal ini dilihat dari pertumbuhan trafik penumpang internasional sampai Oktober 2025 mencapai 12,8 juta penumpang, mengalami peningkatan 9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga: Bahlil mengungkap arahan Prabowo soal tegakkan aturan di Bandara Morowali

“Bandara I Gusti Ngurah Rai berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif pada sektor aviasi dan pariwisata dengan memperluas jaringan konektivitas Pulau Bali ke berbagai destinasi dalam negeri maupun mancanegara,” kata dia.

Masih pada periode yang sama Januari-Oktober 2025, pertumbuhan juga terasa di bandara pada layanan kargo.

Tercatat sebanyak 88.081.960 kg kargo telah dilayani, tumbuh 9,5 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 yang berjumlah 80.442.022 kg.

Dari total tersebut, kargo internasional menguasai sebesar 79 persen atau 62.605.436 kg, dengan volume tertinggi melayani rute Doha, Hongkong, Sydney, Singapura, dan Shanghai dan berdasarkan jenis komoditasnya, kargo internasional yang paling dominan berupa produk hasil laut, kargo umum, serta barang perishable.

Baca juga: DPR: Optimalkan pelayanan di Soetta jelang Natal-Tahun Baru

Sementara kargo domestik berkontribusi sebesar 25.476.524 kg atau 21 persen dari keseluruhan produksi kargo tahun 2025 dengan rute tertinggi Cengkareng, Makassar, Surabaya, Jakarta (Halim) dan Kupang.


 


Pewarta : Ni Putu Putri Muliantari
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2025