Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta semua aparat mulai dari tingkat lingkungan, kelurahan, kecamatan, hingga organisasi perangkat daerah (OPD), untuk mencermati situasi dan kondisi yang berkembang akibat anomali cuaca.

"Kondisi anomali dan peningkatan eskalasi cuaca saat ini, semua harus memantapkan posko kesiapsiagaan bencana," kata 
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram H Lalu Martawang di Mataram, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Martawang usai menghadiri rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana di Kota Mataram, melalui pemantapan kesiapsiagaan hidrometeorologi 2025-2026.
 
Terkait dengan itu, semua posko bencana di tingkat kelurahan, kecamatan, dan tingkat kota harus melakukan cek ulang terhadap seluruh kesiapsiagaan bencana.

"Apakah itu terkait personel, peralatan, hingga peta bencana di wilayah masing-masing," katanya.

Baca juga: Warga Mataram diingatkan siaga bencana hidrometeorologi di musim hujan

Misalnya, untuk banjir rob titiknya di mana, potensi genangan, potensi longsor, puting beliung dan potensi bencana lainnya harus sudah dipetakkan.

Sementara ketika terjadi bencana, lanjutnya, unsur pemerintah harus hadir pertama di tengah masyarakat untuk memberikan narasi positif kepada warga guna memotivasi dan memulihkan semangat warga kembali.

"Ketika bencana terjadi, masyarakat butuh kehadiran pemerintah di tengah mereka sebagai motivasi," katanya.

Di sisi lain, OPD-OPD teknis lainnya seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Dinas Kesehatan, dan lainnya juga dipastikan dapat melakukan kesiapsiagaan di bidang masing-masing.

Baca juga: Warga Mataram diimbau waspadai perubahan cuaca

Misalnya, untuk Dinas Sosial memastikan semua peralatan kebencanaan harus dipastikan siap pakai. Seperti tangki air bersih, dapur umum lapangan dan bantuan makanan siap saji bagi korban bencana.

Sementara untuk kebutuhan beras bantuan, katanya, DKP Kota Mataram sudah menyiapkan sebanyak 20 ton beras untuk antisipasi dampak bencana hidrometeorologi. Seperti, banjir, banjir rob, longsor, puting beliung, dan lainnya.

"Selain itu, kami berharap masyarakat juga tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang berpotensi cuaca ekstrem," katanya.

Baca juga: Perantingan pohon di Mataram ditingkatkan antisipasi cuaca ekstrem


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025