Bima (ANTARA) - Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah (PGAMBGT) Nusa Tenggara (Nusra), menggelar Sosialisasi Mitigasi Bencana Geologi di Hotel Marina Inn Bima, Senin.
"Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi ancaman geologi di wilayah rawan bencana tersebut," kata Kepala PGAMBGT Nusa Tenggara,Zakarias Dedu Ghele Radja.
Ia menjelaskan, bahwa peningkatan kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci mengurangi risiko saat bencana geologi terjadi.
"Kami ingin masyarakat memahami potensi ancaman di sekitarnya, mengenali tanda-tanda awal, serta mengetahui langkah mitigasi yang tepat. Pengetahuan sejak dini dapat menyelamatkan banyak nyawa," ujarnya.
Baca juga: Warga NTB diajak pahami mitigasi bencana
Ia menjelaskan, kegiatan ini melibatkan lintas sektor mulai dari unsur keamanan, jajaran Kodim 1608/Bima, Polres Bima, Polres Bima Kota, serta Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda NTB, perwakilan BMKG, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, Satpol PP, PMI, ORARI, MDMC, LazisMU, Pramuka, hingga unsur perguruan tinggi seperti Universitas Muhammadiyah Bima, Universitas Ngusuwaru, STIKES Yahya, dan STKIP Taman Siswa juga lembaga kemanusiaan di Kabupaten Bima.
Zakarias menekankan, bahwa koordinasi lintas sektor merupakan fondasi penting dalam membangun masyarakat tangguh bencana.
"Sinergi yang kuat antara pemerintah, aparat, organisasi kemanusiaan, dan masyarakat adalah kunci mempercepat respon saat bencana terjadi," katanya.
Dikatakannya, selama kegiatan peserta diberikan materi yang mencakup pengenalan ancaman geologi seperti aktivitas gunung api, gempa bumi, dan gerakan tanah, termasuk indikator awal sebelum bencana terjadi.
"Peserta juga dibekali pemahaman teknis mengenai langkah mitigasi yang bisa diterapkan di tingkat desa sesuai karakter risiko masing-masing wilayah," paparnya.
Baca juga: Wakil Wali Kota Bima mengingatkan mitigasi bencana hadapi banjir
Ia berharap, kegiatan tersebut mampu memperkuat pemahaman teknis dan meningkatkan kesiapan seluruh unsur dalam menghadapi ancaman geologi, sehingga dampak bencana dapat ditekan seminimal mungkin.
Sosialisasi tersebut turut melibatkan, sejumlah instansi, di antaranya Kepala Balai Taman Nasional Tambora, Abdul Azis Bakry, Kepala BPBD Kabupaten Bima H. Isyrah, Kepala Pos SAR Bima, Darwis, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Sangiang dan Tambora, para camat dari Kecamatan Sape, Wera, Sanggar, dan Tambora.
Selama kegiatan tersebut, peserta sangat antusias dan aktifnya memberikan sejumlah pertanyaan kepada para narasumber. Banyak peserta, menyampaikan kehawatirannya pada bencana Geologi yang akan terjadi terutama terkait letusan Gunung Api Tambora dan Sangiang Api.
Baca juga: Lombok Timur lakukan mitigasi bencana hidrometeorologi