Mataram (ANTARA) - Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Dr. Agus, M.Si , menyarankan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Nusa Tenggara Barat yang nantinya dipilih, adalah aparatur sipil negara (ASN) yang selama ini mengabdi di daerah setempat bukan dari daerah lain.
"Sekda provinsi itu merupakan karier tertinggi ASN di daerah yang tugas pokoknya adalah membantu gubernur dalam menyusun kebijakan, koordinasi perangkat daerah, dan pelayanan publik," ujarnya di Mataram, Minggu.
Penegasan ini disampaikan Wakil Ketua Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (Pusdek) UIN Mataram ini, menyikapi dinamika publik di NTB soal calon Sekda NTB apakah sebaiknya ASN lokal atau ASN dari luar provinsi menyusul terdapat dua orang dari 10 ASN yang ikut seleksi calon Sekda NTB berasal dari ASN luar provinsi itu.
Dua ASN luar NTB yang ikut seleksi tersebut, yakni Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur, Abul Chair dan Asisten Deputi Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Bangsa Kemenko PMK Ahmad Saufi.
Agus menegaskan meski di dalam undang-undang pemerintahan daerah maupun undang-undang ASN tidak ada klausul yang mengharuskan pemerintah pusat menetapkan Sekda provinsi harus orang lokal. Namun, meski tidak wajib orang lokal, dirinya menyarankan jabatan tersebut lebih baik diemban dari ASN yang mengabdi di NTB.
Baca juga: Berikut daftar nama 10 ASN ikut seleksi Sekda NTB
Menurutnya, ada beberapa alasan yang harus dipertimbangkan untuk memprioritaskan orang lokal sebagai sekda provinsi.
Pertama orang lokal biasanya lebih memahami kondisi lokal baik itu geografi, budaya, adat istiadat dan masalah sosial termasuk dinamika masyarakat.
"Pengetahuan mendalam ini sangat efektif membantu sekda dalam membantu gubernur mendesain kebijakan publik dan program pembangunan," kata Agus.
Alasan kedua, kata Doktor Agus, adalah efisiensi dan koordinasi pembinaan ASN. Hal ini penting karena biasanya orang lokal lebih dekat dan mudah membangun jaringan dengar perangkat daerah, OPD, termasuk pemangku kepentingan kebijakan sehingga sangat membantu gubernur dalam pelayanan publik yang partisipatif dan transparan.
Kemudian alasan ketiga, yakni kontinuitas dan stabilitas birokrasi.
"Artinya dengan memilih orang lokal akan mengurangi masa adaptasi, mengurangi resistensi dari masyarakat lokal, dan tentu saja mendukung karier PNS daerah," katanya.
Baca juga: Enam Orang ASN daftar seleksi Calon Sekda NTB
Diketahui proses seleksi terbuka jabatan Sekda NTB memasuki tahap lanjutan setelah Panitia Seleksi (Pansel) menetapkan 10 ASN lolos verifikasi administrasi dan berhak mengikuti asesmen kompetensi di BKN Pusat di Jakarta.
Ketua Tim Pansel Sekda NTB, Prof Riduan Mas'ud, mengatakan seluruh pendaftar dinyatakan memenuhi syarat hingga penutupan masa pendaftaran pada Sabtu (20/12) pukul 24.00 Wita.
"Sebanyak 10 orang ASN mendaftar dan semuanya dinyatakan lulus administrasi. Selanjutnya mereka akan mengikuti tahapan asesmen di BKN," ujar Prof Riduan Mas'ud.
Ia menjelaskan, asesmen tersebut bertujuan mengukur potensi, kompetensi manajerial, serta kompetensi sosial kultural para peserta sebagai bagian penting dalam seleksi jabatan pimpinan tinggi madya.
"Penilaian potensi, kompetensi manajerial, dan sosial kultural dilaksanakan di Pusat Penilaian Kompetensi ASN BKN pada 22 hingga 24 Desember, mulai pukul 07.30 WIB," katanya.
Baca juga: Begini kriteria calon Sekda NTB yang diinginkan Gubernur Iqbal
Menurutnya, seleksi Sekda NTB dilaksanakan secara terbuka dan profesional, serta memberikan kesempatan bagi ASN baik dari dalam maupun luar daerah. Langkah ini diharapkan mampu menjaring figur terbaik yang memiliki kapasitas kepemimpinan dan integritas tinggi.
"Sekda yang terpilih nantinya diharapkan mampu menerjemahkan visi dan misi gubernur, memperkuat koordinasi antara eksekutif dan legislatif, serta mendorong percepatan program prioritas pembangunan daerah," terang Ridwan Mas'ud.
Ia menambahkan, keberadaan sekda memiliki peran strategis dalam memastikan efektivitas birokrasi dan tata kelola pemerintahan demi mendukung terwujudnya visi NTB Makmur Mendunia.
Adapun 10 ASN yang lolos administrasi dan mengikuti seleksi Sekda NTB selanjutnya, yakni Kepala Perwakilan BPKP Jawa Timur Abul Chair, Asisten Deputi Pemberdayaan dan Peningkatan Prestasi Bangsa Kemenko PMK Ahmad Saufi,Staf Ahli Bidang Sosial dan Kemasyarakatan Setda NTB Ahsanul Khalik.
Selanjutnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB Aidy Furqan, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda NTB Fathurrahman, Kepala Dinas Perdagangan NTB Jamaluddin, Kepala Biro Perekonomian Setda NTB Najamuddin,Kepala Bappeda Kabupaten Bima Taufik, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB Wirawan serta Kepala Dinas Kominfotik NTB Yusron Hadi.