Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera memiliki Kampung Nelayan Merah Putih terintegrasi di kawasan Bintaro, Kecamatan Ampenan, untuk meningkatkan kesejahteraan, kemandirian, dan daya saing masyarakat pesisir.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Senin, mengatakan, pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih tersebut dilaksanakan seiring dengan rencana pembangunan pasar ikan bersih Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Selain itu, sudah ada informasi untuk pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) tahap dua di kawasan Bintaro, sebagai fasilitas pendukung," katanya.

Untuk pembangunan Rusunawa tahap dua, Sekda sudah melakukan  survei lokasi awal pekan lalu, guna memastikan tata letak proyek strategis Kampung Nelayan Merah Putih secara menyeluruh.

Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Kampung nelayan NTB: Antara proyek dan keberpihakan

Langkah itu diambil agar penentuan titik koordinat gedung rusunawa  tidak saling tumpang tindih karena itu akurasi data kebutuhan ruang sangat penting, mengingat kawasan tersebut akan diproyeksikan menjadi pusat ekonomi perikanan modern yang dilengkapi berbagai fasilitas penunjang.

Kampung Nelayan Merah Putih tersebut akan terintegrasi dengan pasar ikan bersih dalam satu kawasan, sehingga titik pembangunan rusunawa tahap dua harus dipastikan tepat.  

Dalam dokumen perencanaan, lanjut Sekda, kawasan Kampung Nelayan Merah Putih tidak hanya sekadar penataan hunian melainkan  merupakan satu kesatuan ekosistem industri kecil nelayan.

"Ke depan akan dibangun fasilitas vital seperti cold storage (gudang beku), pabrik es, gudang alat tangkap, hingga area perkantoran koperasi," katanya.

Bahkan dalam konsep perencanaan itu, disebutkan direncanakan adanya dermaga penambatan perahu, shelter pendaratan ikan, hingga bangunan Instalasi pengelolaan air limbah (Ipal) biotech guna menjaga higienitas lingkungan. 

Baca juga: Program Kampung Nelayan Merah Putih di Dompu terancam gagal

Selain itu, fasilitas seperti "cold storage" dan pendukung lainnya akan ada di sana dan itu komitmen pemerintah kota untuk menyejahterakan nelayan.

Untuk pelaksanaan proyek itu, lanjutnya, saat ini sedang dilaksanakan pembersihan dan pemadatan lahan dengan menggunakan alat berat yang akan menjadi fondasi utama pasar.  

"Struktur fisik awal berupa deretan tiang-tiang beton sudah di buat di atas lahan yang telah diperkeras," katanya.

Untuk proyek rusunawa tahap kedua, katanya, lokasinya berada di sebelah bangunan rusunawa lama dan masih menunggu kepastian dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dan proyek Kampung Nelayan Merah Putih justru menunjukkan progres yang lebih pasti.

"Rusunawa, kami masih tunggu kepastian dari pemerintah pusat. Tapi untuk Kampung Nelayan Merah Putih, kabarnya sudah ditender oleh KKP," katanya.

Baca juga: Pembangunan tiga Kampung Nelayan Merah Putih di NTB dikebut

Berdasarkan papan proyek di lokasi, pekerjaan lanjutan pasar ikan bersih ini menelan anggaran sebesar Rp496,9 juta dikerjakan oleh CV Graha Utama. 

"Proyek itu menjadi titik awal sebelum pembangunan fisik masif dari kementerian dimulai dan diharapkan mampu mengubah wajah pesisir Ampenan menjadi lebih tertata dan higienis," katanya.

Plt Kepala Dinas Perikanan Kota Mataram H Irwan Harimansyah sebelumnya mengatakan, pembangunan pasar ikan bersih saat ini belum menyentuh bagian atap dan fasilitas pendukung lainnya. 

Kelanjutan pembangunan pasar tersebut akan diintegrasikan dengan proyek besar Kampung Nelayan Merah Putih yang sumber dananya berasal dari dana alokasi khusus (DAK) KKP.

"Nilai DAK sekitar Rp22 miliar, karena menjadi satu kesatuan dengan Kampung Nelayan Merah Putih," katanya.


Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025