Kota Gaza (ANTARA) - Satu unit Angkatan Darat Israel dengan dukungan beberapa tank dan kendaraan lapis baja, Rabu malam, menyerbu satu daerah di bagian utara Jalur Gaza dan menghancurkan pertanian Palestina di tengah baku-tembak sengit, kata beberap saksi mata.

Kantor berita Xinhua mengutip saksi mata di bagian utara Jalur Gaza yang mengatakan pasukan darat Israel bergerak maju sekitar 100 meter ke dalam daerah yang dikuasai pejuang Palestina, sementara beberapa buldoser meratakan dengan tanah satu perkebunan dengan perlindungan beberapa helikopter.

Sayap bersenjata Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina (PFLP) menyatakan dalam selebaran yang dikirim kepada wartawan bahwa anggotanya terlibat baku-tembak melawan tentara Israel dan menembakkan beberapa bom mortir ke arah mereka. Tak ada laporan mengenai korban.

Angkatan Darat Israel melancarkan serbuan hampir setiap hari ke dalam Jalur Gaza, yang dikuasai HAMAS, dan menyatakan militer Yahudi tersebut "bertindak guna mencegah gerilyawan garis keras menembakkan roket rakitan ke wilayah selatan Israel".

Sementara itu, di Tepi Barat Sungai Jordan, pasukan keamanan menyatakan pasukan Angkatan Darat Israel menangkap 20 orang Palestina di berbagai daerah Tepi Barat. radio Israel mengkonfirmasi penangkapan tersebut, dan menyatakan mereka "adalah orang yang dicari oleh dinas intelijen keamanan Israel".

Radio itu, yang mengutip keterangan juru bicara Angkatan Darat Israel, menyatakan tentara menemukan satu senapan di rumah salah seorang yang ditahan tersebut.

Israel melancarkan agresi militer pada Desember-Januari ke wilayah Jalur Gaza, sehingga menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina, kebanyakan warga sipil.

Kini pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga tak pernah menghentikan kegiatan pembangunan permukiman Yahudi. Satu laporan Peace Now awal pekan ini menyatakan sebanyak 800 unit rumah baru sedang dibangun di permukiman di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat Sungai Jordan, kendati AS menyeru Israel agar menghentikan pembangunan permukiman.

Organisasi pengawas permukiman Israel itu menyatakan kegiatan sedang berlangsung selama tiga bulan belakangan di 34 permukiman untuk membangun semua rumah tersebut.(*)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024