Kementerian Agama menerapkan sejumlah inovasi haji 2019

Kamis, 18 Juli 2019 16:00 WIB

Mataram (ANTARA) - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) RI Prof. Nizar mengatakan pemerintah menerapkan sejumlah inovasi baru pada musim haji 1440 Hijriah dengan tujuan mempermudah layanan ibadah haji.

"Inovasi baru tersebut, pertama layanan 'fast track' yang kemarin dilepas oleh Wakil Presiden di Bandara Soekarno-Hatta," kata dia, saat konferensi pers sosialisasi penyelenggaraan ibadah haji 1440 Hijriah di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan fast track merupakan layanan jalur cepat dengan tujuan para jamaah calon haji (JCH) tidak perlu lagi melakukan 'check in' imigrasi karena sudah dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta.

Layanan fast track, sebut dia, dinilai cukup efektif untuk memangkas waktu tunggu yang bisa menghabiskan empat hingga enam jam saat tiba di Arab Saudi. Sedangkan di Tanah Air hanya butuh waktu sekitar satu hingga satu setengah jam.

"Kalau di Arab Saudi pasti lama, karena bercampur dengan negara-negara lain sehingga ini terlalu lama," katanya.

Inovasi kedua, katanya, pemerintah telah menerapkan layanan 'tahmil watanzil' atau pengangkutan barang bawaan JCH setibanya di Arab Saudi. Sehingga berbagai koper dan bagasi langsung diurus oleh petugas yang kemudian diantarkan ke hotel masing-masing.

Hal ini dilakukan karena penyelenggaraan ibadah haji sebelumnya banyak JCH yang sudah lanjut usia membawa koper atau barang bawaannya sendiri.

Inovasi lainnya yaitu pemerintah melakukan penomoran tenda, baik di Arafah maupun Mina. Berdasarkan evaluasi penyelenggaraan haji sebelumnya, ada JCH yang menempati tenda yang bukan haknya.

"Akibatnya sempat terjadi gesekan-gesekan meskipun bisa diatasi, oleh sebab itu penomoran tenda dibutuhkan," ujarnya.

Ia menambahkan inovasi selanjutnya yaitu adanya penerapan sistem zonasi dengan tujuan mempermudah manajemen haji di Arab Saudi. Total terdapat tujuh zonasi di Makkah yang dibagi menjadi tujuh tempat.

Pertama, zonasi Azizah ditempati Embarkasi Lombok, Raudhah ditempati Embarkasi Palembang dan Jakarta. Selanjutnya Misfalah ditempati Embarkasi Jakarta-Bekasi. Kemudian Jarwal ditempati Embarkasi Solo.

Seterusnya, Mahbas Jin ditempati Embarkasi Surabaya, Rei Bakhsy ditempati Embarkasi Banjarmasin dan Balikpapan, dan Syisyah ditempati Embarkasi Aceh, Medan, Padang, Batam, serta Makasar.

Kebijakan zonasi diterapkan dikarenakan beberapa pertimbangan pelayanan untuk jemaah seperti bahasa, budaya, adat istiadat. Sebagai contoh sistem zonasi memudahkan petugas untuk memberikan atau menyediakan makanan khas daerah.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla melepas jamaah calon haji Indonesia Kloter Pertama asal DKI Jakarta di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang.

"Saya ingin sampaikan bahwa ini suatu kemajuan yang sangat luar biasa. Kalau sebelumnya jamaah haji harus antre di sini, harus antre di Jeddah atau di Madinah sekarang hanya dalam waktu beberapa menit semuanya sudah selesai," kata Wapres.

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Jumlah haji asal NTB meninggal menjadi tujuh orang

12 July 2024 17:53 Wib

UIN Datokrama Palu: Layanan "fast track" tiga embarkasi permudah JCH

06 July 2024 15:15 Wib

Jamaah haji kloter 10 asal NTB tiba di Lombok

06 July 2024 14:55 Wib

Haji asal NTB wafat di Arab Saudi

05 July 2024 20:22 Wib

Jamaah haji kloter dua asal Lombok Tengah tiba di tanah air

24 June 2024 17:26 Wib
Terpopuler

Bupati ingatkan warga Lombok Utara yang jadi PMI berangkat resmi

Kabar NTB - 18 December 2024 20:32 Wib

Menghadapi tantangan ekonomi Indonesia di 2025: Saatnya bersiap dan beradaptasi, winter is coming

Ekonomi Bisnis - 15 December 2024 17:19 Wib

OJK mencatat piutang pinjaman "online" naik 29,23 persen yoy

Ekonomi Bisnis - 16 December 2024 19:00 Wib

PSIS tanpa kekuatan penuh hadapi PSS Sleman

Sepakbola - 17 December 2024 5:51 Wib

Pesan tiga anggota grup SEVENTEEN penggemar di Indonesia

Budaya & Pariwisata - 17 December 2024 20:02 Wib