ACT membantah terafiliasi gerakan radikal

Selasa, 23 Juli 2019 15:52 WIB

Mataram (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan nirlaba Aksi Cepat Tanggap membantah informasi tidak benar atau hoaks yang menyebutkan lembaganya terafiliasi dengan gerakan radikal dan ilegal di Indonesia.

"Informasi itu tidak benar dan dapat menyesatkan masyarakat," kata Vice President ACT Ibnu Khajar dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dia menyebut ACT adalah lembaga kemanusiaan yang menjunjung transparansi dalam penyaluran donasi yang didapat dari berbagai mitra, dan tersertifikasi oleh pemerintah.

"Kami menyalurkan bantuan ke tempat-tempat yang membutuhkan dukungan kemanusiaan seperti Lombok, Palu, Mentawai, Selat Sunda, Sentani yang menjadi lokasi bencana di Indonesia," kata dia.

Donasi yang didapat dari mitra-mitra disalurkan untuk Pendidikan Tepian Negeri dalam bentuk program pendidikan di Indonesia Timur, khususnya di pulau-pulau terpencil (Tepian Negeri).

Bantuan yang disalurkan kepada masyarakat khususnya anak-anak usia sekolah diantaranya, sarana sekolah seperti pembangunan ruang kelas, perlengkapan belajar kelas atau mebel, perlengkapan belajar siswa, seragam sekolah hingga beasiswa dan bantuan operasional guru. Bentuk bantuan program bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing wilayah.

ACT mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai dan turut menyebarkan berita hoaks yang disebarkan melalui jejaring media sosial dan WhatsApp Group ini. “Prinsip dasarnya adalah kita berbuat kebaikan dengan apa yang ada. ACT mengajak masyarakat untuk peduli, tetap memberikan bantuan kepada yang membutuhkan sampai fitnah itu tidak terbukti,” kata Ibnu Khajar.

Sejalan dengan hal tersebut, Ibnu Khajar juga memberikan pernyataan terhadap isu tidak akurat yang beredar. “Kita paham bahwa setiap kebaikan selalu ada pihak yang tidak menyukai karena beberapa alasan. Cara yang mereka yang lakukan adalah menebarkan fitnah. Cara memenangkannya adalah berkarya. Kami berharap kepada semua mitra untuk terus mengajak semua masyarakat untuk menebar kepedulian,” kata Ibnu.

Selain Bukalapak, ACT berkolaborasi dengan lebih dari 400 mitra perusahaan, organisasi, komunitas dan media seperti Bank BRI, Bank Indonesia, Pertamina, Astra, Garuda Indonesia, Tokopedia, Indofood, HERO, Kompas, Antara, Detik, Metro TV, TVOne, DAAI TV, dan lain lain.*

Pewarta : Antara
Editor : Ihsan Priadi
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Kaji ulang PPN 12 persen dan bansos warga terdampak

27 November 2024 20:55 Wib

Posko multimedia disiapkan warga terdampak erupsi Lewotobi

19 November 2024 5:30 Wib

Pertamina Patra Niaga mendukung pemulihan warga terdampak erupsi Lewotobi

17 November 2024 19:24 Wib

Sejumlah lokasi di Jakarta Utara terdampak banjir rob

17 November 2024 14:33 Wib

Semua rute penerbangan di Bandara Lombok terdampak letusan Gunung Lewotobi

13 November 2024 12:24 Wib
Terpopuler

LazAdha klaim unggul di Pilkada Lombok Barat dengan 106.681 suara

Kabar NTB - 28 November 2024 18:03 Wib

Real Count KPU Pilkada Papua 2024 terbaru, Mathius-Aryoko unggul 50,49 persen suara

Politik - 28 November 2024 14:24 Wib

Health Ministry studies puskesmas role in diabetes care

English - 24 November 2024 19:23 Wib

MPR mendukung penguatan intelijen berantas peredaran narkoba di tanah air

Nasional - 26 November 2024 5:51 Wib

Teacher salary hike of Rp2 mln to one-time basic wage approved

English - 26 November 2024 19:36 Wib