Mataram (ANTARA) - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram (FKIP Unram), Nusa Tenggara Barat, menghibahkan alat praktikum fisika untuk SMAN 1 Gerung, di Kabupaten Lombok Barat.
Alat pratikum itu, yakni, "musschenbroek", "kalorimeter" dan "konduksi kalor".
Pengajar pada Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unram, Hikmawati kepada ANTARA, Sabtu, di Mataram menyatakan hibah yang diterima Kepala Sekolah SMAN 1 Gerung, setelah tim peneliti selesai melaksanakan kegiatan penelitian di kelas XI MIPA selama lima kali pertemuan.
Penelitian yang dilakukan di kelas adalah tentang penerapan metode "real experiments" dan "virtual experiments".
Ia menjelaskan pada metode "real experiments" guru model menggunakan media nyata (tiga dimensi), sedangkan pada metode "virtual experiments" guru model menggunakan media simulasi komputer.
Metode "real experiments", katanya, digunakan pada pertemuan 1 sampai dengan 4, sedangkan metode 'virtual experiments" digunakan pada pertemuan 5.
Eksperimen yang dilakukan siswa pada pertemuan 1 sampai dengan 4 terdiri atas 6 kegiatan yaitu menera termometer, pemuaian, pengaruh kalor terhadap wujud zat, asas black, persamaan Kalor, dan perpindahan kalor.
"Eksperimen yang dilakukan siswa pada pertemuan 5 terdiri atas 2 kegiatan yaitu eksperimen tentang kalor dapat merubah suhu benda, dan kalor dapat merubah wujud benda," demikian Hikmawati.
Alat pratikum itu, yakni, "musschenbroek", "kalorimeter" dan "konduksi kalor".
Pengajar pada Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unram, Hikmawati kepada ANTARA, Sabtu, di Mataram menyatakan hibah yang diterima Kepala Sekolah SMAN 1 Gerung, setelah tim peneliti selesai melaksanakan kegiatan penelitian di kelas XI MIPA selama lima kali pertemuan.
Penelitian yang dilakukan di kelas adalah tentang penerapan metode "real experiments" dan "virtual experiments".
Ia menjelaskan pada metode "real experiments" guru model menggunakan media nyata (tiga dimensi), sedangkan pada metode "virtual experiments" guru model menggunakan media simulasi komputer.
Metode "real experiments", katanya, digunakan pada pertemuan 1 sampai dengan 4, sedangkan metode 'virtual experiments" digunakan pada pertemuan 5.
Eksperimen yang dilakukan siswa pada pertemuan 1 sampai dengan 4 terdiri atas 6 kegiatan yaitu menera termometer, pemuaian, pengaruh kalor terhadap wujud zat, asas black, persamaan Kalor, dan perpindahan kalor.
"Eksperimen yang dilakukan siswa pada pertemuan 5 terdiri atas 2 kegiatan yaitu eksperimen tentang kalor dapat merubah suhu benda, dan kalor dapat merubah wujud benda," demikian Hikmawati.