Mataram (ANTARA) - Di sudut Kota Shanghai, tepatnya di Qingchun Town Fengxian District, berdiri sebuah bangunan empat lantai di tengah bangunan lainnya. Di dalamnya, terdapat fasilitas pengolahan sarang burung walet yang disulap menjadi minuman sehat dan makanan lezat.
Siapa sangka, produk yang diambil dari air liur burung walet tersebut berasal dari Kalimantan, Indonesia.
Yan Ty Ty, demikian nama perusahaan yang memproduksi moon cake berbahan baku sarang burung walet khas China. Perusahaan ini dimiliki oleh pasangan Indonesia-Tiongkok, di mana sang istri bernama Lily yang merupakan warga negara Tiongkok menjadi pengelola Yan Ty Ty, dan suami yakni Rudy Foniaty adalah eksportir walet mentah asal Indonesia di bawah naungan PT Anugerah Citra Walet Indonesia.
Dari 100 rumah walet miliknya di pedalaman Kalimantan, Rudy mampu memenuhi kebutuhan sarang walet miliknya ke pasar China, kendati jumlahnya masih kecil.
"Baru lima persen masyarakat China yang mengetahui sarang walet yang berasal dari Indonesia. Potensi ini sangat besar sekali. Kami akan menambah rumah walet hingga 1.000 buah untuk memenuhi kebutuhan di China," kata Rudy.
Siapa sangka, produk yang diambil dari air liur burung walet tersebut berasal dari Kalimantan, Indonesia.
Yan Ty Ty, demikian nama perusahaan yang memproduksi moon cake berbahan baku sarang burung walet khas China. Perusahaan ini dimiliki oleh pasangan Indonesia-Tiongkok, di mana sang istri bernama Lily yang merupakan warga negara Tiongkok menjadi pengelola Yan Ty Ty, dan suami yakni Rudy Foniaty adalah eksportir walet mentah asal Indonesia di bawah naungan PT Anugerah Citra Walet Indonesia.
Dari 100 rumah walet miliknya di pedalaman Kalimantan, Rudy mampu memenuhi kebutuhan sarang walet miliknya ke pasar China, kendati jumlahnya masih kecil.
"Baru lima persen masyarakat China yang mengetahui sarang walet yang berasal dari Indonesia. Potensi ini sangat besar sekali. Kami akan menambah rumah walet hingga 1.000 buah untuk memenuhi kebutuhan di China," kata Rudy.