London, (ANTARA) - Memberi tahu bos apa yang sedang orang pikirkan secara apa adanya nyatanya baik bagi kesehatan, dan membantu para manager meningkatkan kinerja, demikian hasil penelitian yang disiarkan Rabu.
Perusahaan bahkan mesti didorong untuk mengizinkan pegawainya secara rutin menilai manager mereka, guna menghasilkan pegawai yang gembira, sehat dan bebas-stres, demikian satu studi yang diajukan pada konferensi British Psychological Society, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Para peneliti membagi satu kelompok 150 bos jadi dua grup; satu yang menerima umpan balik mengenai keterampilan managemen mereka dari sebanyak 500 staf, dan satu kelompok lagi yang tidak mau menerima.
"Ketika para manager menerima umpan balik dari staf mereka, mereka lebih mungkin untuk mengubah pola managemen mereka dan selanjutnya terlihat sebagai manager yang lebih efektif," kata studi tersebut.
Pegawai memperoleh keuntungan saat keadaan memungkinkan mereka menyalurkan energi, kata ahli Emma Donaldson-Feilder, yang menyajikan hasil penelitian tersebut pada satu konferensi di Brighton.
"Konsekuensi stres dapat merembes; mereka yang terserang stres mungkin mengalami gejala psikologis, seperti gelisah atau depresi, gejala kejiawaan, seperti berdebar atau tekanan darah tinggi dan/ atau gejala kognitif seperti menurunnya kemampuan mental.
"Stres adalah penyebab utama tak-adanya penyakit dan ini memberi tekanan atas mereka yang tertinggal untuk mengelola usaha, sehingga menciptakan lingkaran tekanan yang tak menyenangkan dengan tebusan yang bersifat individu serta terhadap perusahaan," kata Donaldson-Feilder.
Donaldson-Feilder dan rekannya mengembangkan sejumlah sumber daya yang meliputi daftar pertanyaan yang dapat digunakan staf untuk memberi peringatan bagi manager mereka dan bahan kajian buat para manager, yang akan tersedia secara bebas di Internet.
"Tanpa mengangkat cermin ke arah seseorang, mereka dapat menghadapi tempat gelap mengenai bagaimana mereka penampilan mereka dan jika mereka mengira mereka sudah cukup baik, mengapa mereka mesti berubah?" katanya.(*)