Timika (ANTARA) - Sebanyak 204 pengungsi terdiri atas laki-laki dan perempuan dewasa beserta anak-anak asal Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa petang tiba di Timika menggunakan penerbangan pesawat Hercules TNI AU.
Begitu turun dari pesawat, ratusan pengungsi Wamena tersebut langsung dibawa menuju Markas Pangkalan TNI AU Yohanes Kapiyau Timika untuk dilakukan pendataan.
Selanjutnya, mereka didistribusikan ke paguyuban masing-masing seperti Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu/KKJB Mimika, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan/KKSS dan lainnya.
Komandan Lanud Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto mengatakan paguyuban dari berbagai suku di Timika sangat merespon kehadiran para pengungsi Wamena dengan menjemput di posko pengungsian Lanud Timika untuk dibawa ke sekretariat paguyuban masing-masing.
"Setiap paguyuban menjemput mereka dengan antusias. Diharapkan tidak banyak lagi pengungsi yang tertahan di posko. Kalaupun masih ada yang tidak punya sanak saudara atau keluarga, sementara ini kita tampung di Lanud Timika sambil menunggu pesawat yang akan membawa mereka kembali ke daerah masing-masing. Kami menyiapkan tempat tinggal sementara, makanan maupun tim kesehatan," kata Letkol Sugeng.
Seorang ibu menggendong anaknya yang masih kecil ikut mengungsi dari Wamena ke Timika, Selasa (1/10/2019) menggunakan penerbangan pesawat Hercules TNI AU. (ANTARA/Evarianus Supar)
Setelah kerusuhan massal di Wamena pada 23-25 September lalu, sudah dua kali pesawat Hercules TNI AU mengangkut pengungsi warga non Papua ke Timika.
Evakuasi pengungsi Wamena difokuskan ke Bandara Sentani, Jayapura.
Hingga kini tercatat sudah 4.600 orang warga non Papua keluar dari Wamena dan menurut informasi masih terdapat ribuan orang lagi yang menanti untuk segera dievakuasi keluar dari Wamena.
"Informasi yang kami terima dari rekan-rekan pengungsi yang sampai di Timika, di Wamena masih banyak orang yang minta untuk segera dievakuasi keluar Wamena. Jumlahnya masih cukup banyak karena dari kabupaten-kabupaten pedalaman itu semua turun ke Wamena," kata Letkol Sugeng.
Pada Selasa siang, TNI AU menyiapkan tiga armada pesawat Hercules untuk mengangkut pengungsi Wamena ke Jayapura dan Timika.
Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Yuyu Sutisna telah memerintahkan untuk memaksimalkan pengoperasian pesawat Hercules TNI AU guna mengevakuasi para pengungsi dari Wamena sehingga mulai Rabu (2/10) akan ada penambahan satu armada pesawat Hercules untuk mengangkut para pengungsi tersebut.*
Begitu turun dari pesawat, ratusan pengungsi Wamena tersebut langsung dibawa menuju Markas Pangkalan TNI AU Yohanes Kapiyau Timika untuk dilakukan pendataan.
Selanjutnya, mereka didistribusikan ke paguyuban masing-masing seperti Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu/KKJB Mimika, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan/KKSS dan lainnya.
Komandan Lanud Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto mengatakan paguyuban dari berbagai suku di Timika sangat merespon kehadiran para pengungsi Wamena dengan menjemput di posko pengungsian Lanud Timika untuk dibawa ke sekretariat paguyuban masing-masing.
"Setiap paguyuban menjemput mereka dengan antusias. Diharapkan tidak banyak lagi pengungsi yang tertahan di posko. Kalaupun masih ada yang tidak punya sanak saudara atau keluarga, sementara ini kita tampung di Lanud Timika sambil menunggu pesawat yang akan membawa mereka kembali ke daerah masing-masing. Kami menyiapkan tempat tinggal sementara, makanan maupun tim kesehatan," kata Letkol Sugeng.
Setelah kerusuhan massal di Wamena pada 23-25 September lalu, sudah dua kali pesawat Hercules TNI AU mengangkut pengungsi warga non Papua ke Timika.
Evakuasi pengungsi Wamena difokuskan ke Bandara Sentani, Jayapura.
Hingga kini tercatat sudah 4.600 orang warga non Papua keluar dari Wamena dan menurut informasi masih terdapat ribuan orang lagi yang menanti untuk segera dievakuasi keluar dari Wamena.
"Informasi yang kami terima dari rekan-rekan pengungsi yang sampai di Timika, di Wamena masih banyak orang yang minta untuk segera dievakuasi keluar Wamena. Jumlahnya masih cukup banyak karena dari kabupaten-kabupaten pedalaman itu semua turun ke Wamena," kata Letkol Sugeng.
Pada Selasa siang, TNI AU menyiapkan tiga armada pesawat Hercules untuk mengangkut pengungsi Wamena ke Jayapura dan Timika.
Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Yuyu Sutisna telah memerintahkan untuk memaksimalkan pengoperasian pesawat Hercules TNI AU guna mengevakuasi para pengungsi dari Wamena sehingga mulai Rabu (2/10) akan ada penambahan satu armada pesawat Hercules untuk mengangkut para pengungsi tersebut.*