Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-06 Kodim 1620/Lombok Tengah memperbaiki rumah tidak layak huni (RTLH) milik Inaq Sutawang (73) warga Dusun Bangka Desa Durian, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah (Loteng).
Dandim 1620/Loteng Letnan Kolonel Czi. Prastiwanto selaku Dansatgas TMMD ke 106 di Praya, Jumat, mengatakan bedah rumah milik Inaq Sutawang ini dilakukan sebagai program tambahan dari program fisik TMMD ke-106 tahun 2019.
"Rumah yang kita bedah ini terbuat dari bedek (pagar bambu) berukuran 2 x 4 meter yang akan kita bangun menjadi rumah permanen dengan ukuran 5 x 6 meter," ujarnya.
Prastiwanto menegaskan, pembangunan RTLH tersebut merupakan kepedulian TNI untuk membantu rakyat yang tidak mampu secara ekonomi.
Menurutnya, bedah RTLH tersebut dilakukan berdasarkan hasil survei bersama dengan Pemda dengan pertimbangan kelayakan sehingga rumah yang dibangun tepat sasaran dan layak untuk mendapatkan perhatian bersama.
"Alhamdulillah, bedah rumah ini sejalan dengan tema TMMD yakni "Melalui TMMD kita wujudkan percepatan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat," ucap Dandim.
TMMD kali ini, lanjut Dansatgas, tidak hanya program fisik pada umumnya, namun juga memiliki program tambahan untuk menyentuh keluarga yang tidak mampu di dusun tempat sasaran TMMD.
"Setelah dilakukan pembongkaran, sejumlah material pembangunan rumah sudah masuk seperti semen, pasir, besi dan lainnya," katanya.
Inaq Sutawang (73) mengatakan dirinya merasa lega dan senang setelah rumah miliknya dibangun oleh TMMD secara bergotong royong.
"Kami sangat terbantu adanya program TMMD karena bisa mensejahterakan warga," katanya.
Ia mengatakan, awalnya bingung karena kondisi rumah hampir roboh akibat dimakan usia. Namun, program TMMD bisa membantu untuk membangun rumah itu.
"Kami sangat senang setelah rumahnya dibangun dan kini tidak ketakutan akan roboh," katanya.
Dandim 1620/Loteng Letnan Kolonel Czi. Prastiwanto selaku Dansatgas TMMD ke 106 di Praya, Jumat, mengatakan bedah rumah milik Inaq Sutawang ini dilakukan sebagai program tambahan dari program fisik TMMD ke-106 tahun 2019.
"Rumah yang kita bedah ini terbuat dari bedek (pagar bambu) berukuran 2 x 4 meter yang akan kita bangun menjadi rumah permanen dengan ukuran 5 x 6 meter," ujarnya.
Prastiwanto menegaskan, pembangunan RTLH tersebut merupakan kepedulian TNI untuk membantu rakyat yang tidak mampu secara ekonomi.
Menurutnya, bedah RTLH tersebut dilakukan berdasarkan hasil survei bersama dengan Pemda dengan pertimbangan kelayakan sehingga rumah yang dibangun tepat sasaran dan layak untuk mendapatkan perhatian bersama.
"Alhamdulillah, bedah rumah ini sejalan dengan tema TMMD yakni "Melalui TMMD kita wujudkan percepatan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat," ucap Dandim.
TMMD kali ini, lanjut Dansatgas, tidak hanya program fisik pada umumnya, namun juga memiliki program tambahan untuk menyentuh keluarga yang tidak mampu di dusun tempat sasaran TMMD.
"Setelah dilakukan pembongkaran, sejumlah material pembangunan rumah sudah masuk seperti semen, pasir, besi dan lainnya," katanya.
Inaq Sutawang (73) mengatakan dirinya merasa lega dan senang setelah rumah miliknya dibangun oleh TMMD secara bergotong royong.
"Kami sangat terbantu adanya program TMMD karena bisa mensejahterakan warga," katanya.
Ia mengatakan, awalnya bingung karena kondisi rumah hampir roboh akibat dimakan usia. Namun, program TMMD bisa membantu untuk membangun rumah itu.
"Kami sangat senang setelah rumahnya dibangun dan kini tidak ketakutan akan roboh," katanya.