Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, hingga kini masih menyiagakan Tim Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan (Karhut) NTB di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sudjana di Mataram, Rabu, mengatakan, tim yang masih bersiaga di kawasan TNGR hingga saat ini berasal dari Polda NTB, Polres Lombok Utara, dan Polres Lombok Timur.

"Selain yang sudah terlibat di lapangan, kita masih punya cadangan," kata Irjen Pol Nana Sudjana.

Penyiagaan personel di kawasan TNGR ini, jelasnya, untuk mengantisipasi munculnya kebakaran dari sisa bara api yang ada di bekas lokasi kebakaran.

Kapolda NTB mengakui bahwa tantangan Tim Karhut NTB selama berada di lapangan bukan hanya angin besar, kepulan asap, tapi juga medan tujuan yang menjadi lokasi kebakaran cukup berat.

Lokasi terakhir kebakaran terdeteksi di kawasan sabana dekat Pos II Jalur Pendakian Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Bahkan ada di antaranya titik api yang terdetekai berada di lereng gunung.

Lebih lanjut dari deteksi lapangan Tim Karhut NTB, dikatakan bahwa kebakaran diduga kuat akibat rumput ilalang yang kering, utamanya yang ada di kawasan sabana.

"Karena kering jadi cepat penyebarannya," ucap Nana.

Menanggapi kasus kebakaran hutan di kawasan Rinjani ini, Kapolda NTB mengimbau agar pendakian ditutup untuk sementara.

"Sudah stop tidak ada lagi pendakian," ujarnya.

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR dalam pers rilisnya yang diterbitkan pada Senin (21/10) lalu, mencatat kebakaran hutan kawasan Rinjani mencapai 4.000 hektare, data diambil dari lapangan dan pantauan satelit Sentinel L1C L2A.

Kebakaran terjadi di padang sabana Sajang, Sembalun dan Pos II, Pos III, dan Pos IV Sembalun, untuk bagian Kabupaten Lombok Timur. Kemudian Pos III Senaru, Cemara Lima, Plawangan Senaru, dan Anyar, Bayan, untuk bagian Kabupaten Lombok Utara.

Pewarta : Dhimas Budi Pratama
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024