Mataram, 19/2 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dituntut untuk segera mengarap peta potensi investasi sebagai tindak lanjut dari keterlibatan NTB dalam  program "regional champions".

         "Keharusan memiliki peta potensi investasi itu merupakan konsekuensi dari keterlibatan NTB dalam program 'regional champions' yang digelar BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)," kata juru bicara Pemerintah Provinsi NTB Lalu Muhammad Faozal, di Mataram, Jumat.

         BKPM melibatkan tujuh provinsi termasuk NTB dalam peluncuran program "regional champions" yang digelar di auditorium BKPM, Jalan Gatot Subroto Kav 44 Jakarta, Kamis (18/2).

         NTB dilibatkan dalam peluncuran program "regional champions" itu bersama enam provinsi lainnya yang dianggap siap menarik investasi, masing-masing Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sumatra Selatan, Riau dan Papua.

         Provinsi NTB mewakili regional Bali dan Nusa Tenggara (NTB dan NTT), demikian pula provinsi terpilih lainnya yang mewakili regionalnya masing-masing.

         Kesiapan menarik investasi sebagai salah satu persyaratan utama keterlibatan dalam peluncuran program "regional champions" itu dilihat dari sisi perekonomian daerah, proyek yang ditawarkan, iklim investasi daerah, ketersediaan sumber daya alam dan manusia serta dukungan sarana dan prasarana.

         Kesiapan tersebut diketahui melalui serangkaian penilaian dan  kunjungan ke provinsi tersebut serta konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan komite pemantauan pelaksanaan otonomi daerah (KPPOD).

         KPPOD merupakan lembaga independen pemantauan pelaksanaan otonomi daerah yang lahir dari sebuah pemikiran dalam implementasi pelaksanaan otonomi daerah sejak tanggal 1 Januari 2001 sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

         Landasan hukum lainnya adalah Undang Undang Nomor 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

         Faozal mengatakan Gubernur NTB KH. M. Zainul Majdi mempercayakan Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) NTB Yakob Abidin untuk mengkoordinasikan tim khusus yang bertugas menggarap peta potensi investasi NTB itu.

         Peta itu berisi potensi komoditas unggulan NTB seperti jagung, padi, sapi, rumput laut, mutiara, dan potensi pariwisata serta pertambangan yang dipaparkan secara rinci.

         "Termasuk kejelasan lebih dari 18 ribu hektare lahan investasi di berbagai daeerah di wilayah NTB yang ditelantarkan ratusan investor sejak tahun 2002 hingga kini," katanya.    
    Menurut dia ditargetkan akhir Maret mendatang peta potensi investasi NTB itu sudah rampung sehingga ketika "road show" tim BKPM ke NTB pada akhir Maret 2010 dapat langsung menggunakan peta tersebut.(*)

   

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024