Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta mahasiswa tidak malu untuk kuliah di Universitas Terbuka (UT), karena banyak tokoh besar di Indonesia yang merupakan lulusan kampus itu.
"Salah kalau masih ada mahasiswa yang malu kuliah di UT. Saya katakan saya bangga menjadi lulusan UT," ujar Moeldoko saat mengisi seminar di Tangerang Selatan, Banten, Senin.
Moeldoko menempuh pendidikan magister di UT. Dalam kesempatan itu, ia juga dilantik menjadi Ketua Ikatan Alumni UT menggantikan Linda Agum Gumelar. Pengukuhan tersebut dipimpin langsung oleh Rektor UT Prof Ojat Darojat.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan UT memiliki peran penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul demi terciptanya Indonesia yang maju.
Indonesia yang maju, adalah Indonesia yang tidak satupun warganya tertinggal dalam cita-cita, terisolir dan hidup dalam kemiskinan. Indonesia yang demokratis yang dinikmati masyarakat. Masyarakatnya juga memiliki kedudukan yang sama dalam hukum.
Saat ini, mahasiswa UT sekitar 500.000-an, seharusnya bisa lebih banyak lagi karena diselenggarakan melalui jarak jauh.
"UT harus menjadi pencetak SDM unggul yang memiliki karakter," cetus dia.
Moeldoko membandingkan jumlah mahasiswa perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan jarak jauh seperti di India dan Australia, yang mana mempunyai mahasiswa mencapai empat juta mahasiswa.
"Padahal Indonesia memiliki penduduknya banyak. Seharusnya jumlah mahasiswa UT juga lebih banyak lagi," kata dia.
Sebagai ketua alumni, Moeldoko mengatakan akan menjembatani antara UT dengan pemerintah dan nonpemerintah.
Ia menyontohkan kendala internet seperti dialami mahasiswa UT di Papua, sehingga proses pembelajaran dilakukan tatap muka.
"Kami sampaikan kepada Menkominfo untuk memudahkan akses internet, sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa mengecap pendidikan tinggi."
Rektor UT Prof Ojat Darojad berharap UT semakin dikenal oleh masyarakat. Apalagi UT merupakan perguruan tinggi negeri masa depan yang sudah menyelenggarakan pendidikan jarak jauh secara penuh.
"Kami berharap dengan dikukuhkannya Pak Moeldoko, UT semakin dikenal masyarakat," kata Ojat.
"Salah kalau masih ada mahasiswa yang malu kuliah di UT. Saya katakan saya bangga menjadi lulusan UT," ujar Moeldoko saat mengisi seminar di Tangerang Selatan, Banten, Senin.
Moeldoko menempuh pendidikan magister di UT. Dalam kesempatan itu, ia juga dilantik menjadi Ketua Ikatan Alumni UT menggantikan Linda Agum Gumelar. Pengukuhan tersebut dipimpin langsung oleh Rektor UT Prof Ojat Darojat.
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan UT memiliki peran penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang unggul demi terciptanya Indonesia yang maju.
Indonesia yang maju, adalah Indonesia yang tidak satupun warganya tertinggal dalam cita-cita, terisolir dan hidup dalam kemiskinan. Indonesia yang demokratis yang dinikmati masyarakat. Masyarakatnya juga memiliki kedudukan yang sama dalam hukum.
Saat ini, mahasiswa UT sekitar 500.000-an, seharusnya bisa lebih banyak lagi karena diselenggarakan melalui jarak jauh.
"UT harus menjadi pencetak SDM unggul yang memiliki karakter," cetus dia.
Moeldoko membandingkan jumlah mahasiswa perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan jarak jauh seperti di India dan Australia, yang mana mempunyai mahasiswa mencapai empat juta mahasiswa.
"Padahal Indonesia memiliki penduduknya banyak. Seharusnya jumlah mahasiswa UT juga lebih banyak lagi," kata dia.
Sebagai ketua alumni, Moeldoko mengatakan akan menjembatani antara UT dengan pemerintah dan nonpemerintah.
Ia menyontohkan kendala internet seperti dialami mahasiswa UT di Papua, sehingga proses pembelajaran dilakukan tatap muka.
"Kami sampaikan kepada Menkominfo untuk memudahkan akses internet, sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa mengecap pendidikan tinggi."
Rektor UT Prof Ojat Darojad berharap UT semakin dikenal oleh masyarakat. Apalagi UT merupakan perguruan tinggi negeri masa depan yang sudah menyelenggarakan pendidikan jarak jauh secara penuh.
"Kami berharap dengan dikukuhkannya Pak Moeldoko, UT semakin dikenal masyarakat," kata Ojat.