Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2010, memprogramkan penyediaan jenis buku bacaan di rumah ibadah sebagai upaya meningkatkan minat membaca masyarakat.
"Tahun ini kita memprogramkan penyediaan buku bacaan di 200 rumah ibadah yang tersebar di seluruh kabupaten/kota untuk menggairahkan budaya membaca masyarakat," kata Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, NTB, Hj. Siti Ratnawati, di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan, masing-masing rumah ibadah di setiap desa yang ada di NTB akan dilengkapi berbagai jenis buku bacaan sebanyak 200 eksemplar yang terdiri dari buku agama, keterampilan dan pengetahuan umum.
Buku-buku tersebut disesuaikan dengan jenis rumah ibadah yang akan menerima bantuan dan kondisi masyarakat di sekitarnya, agar keberadaan buku itu betul-betul mampu menggairahkan minat baca masyarakat.
"Bantuan buku bacaan itu akan disalurkan ke semua jenis tempat ibadah yang ada di seluruh wilayah NTB, seperti masjid, pura, gereja hingga rumah ibadah bagi agama Konghucu, dengan melihat jumlah masyarakat yang ada di sekitar rumah ibadah tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota mengenai data-data rumah ibadah yang terdapat di wilayahnya, sehingga memudahkan pemerintah provinsi untuk menyalurkan buku bacaan tersebut.
Menurut dia, sebagian besar rumah ibadah yang akan dilengkapi buku bacaan berada di wilayah Pulau Lombok karena dilihat dari jumlah sebaran penduduk dan berbagai jenis rumah ibadah dari seluruh agama yang dianut di Indonesia.
"Sebagian besar bantuan buku bacaan akan disalurkan di Pulau Lombok, karena bisa kita lihat sendiri jumlah rumah ibadah di wilayah itu cukup banyak, dibandingkan di wilayah Pulau Sumbawa," katanya.
Ia mengatakan, bantuan buku yang akan ditempatkan di 200 rumah ibadah yang ada di sepuluh kabupaten/kota di NTB tersebut menyerap APBD hampir mencapai Rp1 miliar. Dana itu jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya menganggarkan untuk 70 rumah ibadah.
"Peningkatan anggaran ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah provinsi dalam meningkatkan minat baca masyarakat dan kalau upaya ini dinilai efektif, kita akan upayakan setiap rumah ibadah yang ada di seluruh desa di NTB yang berjumlah sebanyak 913 desa akan memperoleh bantuan yang sama," ujarnya.
Menurut dia, pelaksaaan penyaluran buku bacaan bisa saja dilakukan pada akhir tahun, karena bantuan tersebut tidak dalam bentuk uang tunai tetapi dalam bentuk barang.
Selain itu, mekanisme penyaluran bantuan buku bacaan tersebut masih menunggu proses pembahasan APBD perubahan. Namun, dari segi anggaran sudah dialokasikan dan jumlahnya tidak akan mengalami perubahan.
"Jadi kita saat ini masih dalam posisi menunggu arahan dari gubernur. Tetapi kalau masalah anggarannya sudah jelas ada dan jumlahnya juga tidak akan mengalami perubahan," ujarnya.(*)
"Tahun ini kita memprogramkan penyediaan buku bacaan di 200 rumah ibadah yang tersebar di seluruh kabupaten/kota untuk menggairahkan budaya membaca masyarakat," kata Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, NTB, Hj. Siti Ratnawati, di Mataram, Jumat.
Ia mengatakan, masing-masing rumah ibadah di setiap desa yang ada di NTB akan dilengkapi berbagai jenis buku bacaan sebanyak 200 eksemplar yang terdiri dari buku agama, keterampilan dan pengetahuan umum.
Buku-buku tersebut disesuaikan dengan jenis rumah ibadah yang akan menerima bantuan dan kondisi masyarakat di sekitarnya, agar keberadaan buku itu betul-betul mampu menggairahkan minat baca masyarakat.
"Bantuan buku bacaan itu akan disalurkan ke semua jenis tempat ibadah yang ada di seluruh wilayah NTB, seperti masjid, pura, gereja hingga rumah ibadah bagi agama Konghucu, dengan melihat jumlah masyarakat yang ada di sekitar rumah ibadah tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota mengenai data-data rumah ibadah yang terdapat di wilayahnya, sehingga memudahkan pemerintah provinsi untuk menyalurkan buku bacaan tersebut.
Menurut dia, sebagian besar rumah ibadah yang akan dilengkapi buku bacaan berada di wilayah Pulau Lombok karena dilihat dari jumlah sebaran penduduk dan berbagai jenis rumah ibadah dari seluruh agama yang dianut di Indonesia.
"Sebagian besar bantuan buku bacaan akan disalurkan di Pulau Lombok, karena bisa kita lihat sendiri jumlah rumah ibadah di wilayah itu cukup banyak, dibandingkan di wilayah Pulau Sumbawa," katanya.
Ia mengatakan, bantuan buku yang akan ditempatkan di 200 rumah ibadah yang ada di sepuluh kabupaten/kota di NTB tersebut menyerap APBD hampir mencapai Rp1 miliar. Dana itu jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya menganggarkan untuk 70 rumah ibadah.
"Peningkatan anggaran ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah provinsi dalam meningkatkan minat baca masyarakat dan kalau upaya ini dinilai efektif, kita akan upayakan setiap rumah ibadah yang ada di seluruh desa di NTB yang berjumlah sebanyak 913 desa akan memperoleh bantuan yang sama," ujarnya.
Menurut dia, pelaksaaan penyaluran buku bacaan bisa saja dilakukan pada akhir tahun, karena bantuan tersebut tidak dalam bentuk uang tunai tetapi dalam bentuk barang.
Selain itu, mekanisme penyaluran bantuan buku bacaan tersebut masih menunggu proses pembahasan APBD perubahan. Namun, dari segi anggaran sudah dialokasikan dan jumlahnya tidak akan mengalami perubahan.
"Jadi kita saat ini masih dalam posisi menunggu arahan dari gubernur. Tetapi kalau masalah anggarannya sudah jelas ada dan jumlahnya juga tidak akan mengalami perubahan," ujarnya.(*)