Mataram, 30/3 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat  menggelar pameran kain tenun yang bertujuan mendorong generasi muda agar lebih mengenal, memahami dan menghargai tenun daerah sebagai salah satu kekayaan budaya.

         Pameran tenun NTB yang terpusat di Gedung Museum Negeri Provinsi NTB dan  berlangsung mulai 30 Maret hingga 4 April mendatang itu dibuka oleh Wakil Gubernur NTB H. Badrul Munir, di Mataram, Selasa.

         Turut hadir Direktur Jenderal (Dirjen) Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Hari Untoro Dradjat, MA, dan Direktur Museum Dra Intan Mardiana, M.Hum, dan Kepala Museum Negeri Provinsi NTB Dra Endah Setyorini.

         Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB Lalu Gita Ariadi  mengatakan kain tenun sebagai salah satu warisan budaya yang tersebar di berbagai wilayah NTB mempunyai fungsi, teknik pembuatan, ragam hias yang berbeda-beda dari setiap daerah.

         Kegiatan menenun telah berlangsung lama dan telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat, namun seiring dengan perkembangan zaman telah terjadi pergeseran nilai yang berkembang di masyarakat, terutama di kalangan generasi muda yang semakin akrab dengan budaya populer.

         Ia mengatakan karena itu perlu ditempuh upaya nyata untuk memberikan pemahaman dan apresiasi agar generasi muda tidak semakin terasing dengan kekayaan budaya sendiri.

         "Pameran tenun NTB itu diharapkan mendorong generasi muda sehingga selalu mempunyai rasa memiliki dan kebanggaan terhadap warisan budaya daerah, selain memberikan informasi kepada masyarakat tentang teknik pembuatan, motif hias dan fungsi kain tenun," ujarnya.

         Pameran tenun NTB itu diwarnai lomba mewarnai motif tenun NTB oleh anak-anak TK dan eksibisi menenun (nyesek) oleh perajin hasil binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB.

         Lomba mewarnai itu dimaksudkan untuk memperkenalkan sejak dini motif-motif ragam hias pada tenun daerah NTB kepada generasi muda.

         Menurut Ariadi pameran tenun itu digelar di Museum Negeri NTB karena kekayaan tenun daerah itu perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai industri kreatif dalam mendukung Tahun Kunjung Museum 2010 dan 'Visit Lombok Sumbawa' (VLS) dengan target satu juta orang di tahun 2012.

         Sementara itu, kain tenun yang dipamerkan dalam pameran tersebut  merupakan jenis kain tenun pelekat, songket, sulam dan kain tenun ikat beragam hias lainnya.

         Kain tenun produk Lombok (suku Sasak) yakni songket sabahnala, osap, songket motif barong, umbaq dan jong.

         Kain tenun produk Sumbawa yakni kre alang berbagai jenis, cipo cila dan kre barak, sedangkan kain tenun produk Bima/Dompu berupa Tembe Songke berbagai jenis. (*)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024