Beijing (ANTARA) - Hampir 30 orang tewas dan sekitar 200 lainnya hilang setelah terjadi kecelakaan tambang batu bara di China dalam beberapa hari belakangan ini, kata media negara Jumat.

Dalam kecelakaan terakhir, satu ledakan di dalam tambang batu bara di provinsi utara Shaanxi menewaskan sembilan orang Kamis - suatu bencana khusus paling akhir dalam pekan ini di negara yang dikenal sektor pertambangan paling berbahaya.

Di tetangga provinsi Shanxi, di mana 153 pekerja terperangkap banjir di dalam tambang setengah jadi sejak Ahad, upaya-upaya penyelamatan sekali lagi ditingkatkan. Sekitar 3.000 orang kini berpacu dengan waktu untuk mencari para penambang yang hilang itu.

Keluarga-keluarga menunggu dengan cemas di tambang Wangjialing di pusat produksi batu bara China, pada saat regu-regu penyelamat melakukan pencarian dengan harapan yang suram bahwa beberapa orang mungkin masih hidup, menurut laporan media negara.

Keselamatan pekerja sering diabaikan di perusahaan-perusahaan tambang China dalam mengeruk keuntungan cepat dan memenuhi permintaan batubara yang terus meningkat. Batubara adalah sumber dari sekitar 70 persen dari energi di negara itu.

Di provinsi tengah Henan, satu ledakan keras terjadi di tambang batu bara yang menurut pihak yang berwenang, mereka beroperasi secara ilegal. Ledakan itu menewaskan sedikitnya 19 orang pada Rabu, kata pengamat keselamatan kerja negara.

Dua puluh empat orang lainnya diduga masih terjebak di tambang bawah tanah. Bos perusahaan tambang itu melarikan diri, menambah besar jumlah buron kepolisian daerah, kata media negara itu.

Ledakan yang juga kuat membuat beberapa bangunan di dekat tambang rata dengan tanah, sementara itu tampak baju-baju beterbangan di pohon-pohon, menurut laporan surat kabar resmi Harian China.

Di provinsi timur laut Heilongjiang, banjir telah menjebak lima pekerja di dalam tambang.

Di bagian negara lainnya, di wilayah barat-jauh Xinjiang, 10 orang hilang setelah tambang ambruk.

Menurut statistik resmi, 2.631 pekerja tambang batu bara tewas tahun lalu di China, atau sekitar tujuh orang per hari. Jumlah tersebut ternyata turun 584 orang dari 2008.

China berusaha meningkatkan standar keselamatan tambang, dengan mengenakan denda berat dan pelaksanaan penutupan tambang setelah terjadi kecelakaan serius.

Namun tindakan itu mengakibatkan kecelakaan-kecelakaan yang tidak dilaporkan. Sampai saat ini, angka kematian pada kecelakaan tambang masih terjadi dalam jumlah besar.Di tambang batu bara milik negara, salah satunya di Shanxi, 153 pekerjanya terjebak dalam kecelakaan tambang.(*)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024