BI NTB mendistribusikan uang Rp4,4 miliar ke pulau tertinggal

id Bank Indonesia ,Kas Kapal Keliling,Ekspedisi Laskar Nusa,NTB

BI NTB mendistribusikan uang Rp4,4 miliar ke pulau tertinggal

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani (tengah), berdiskusi usai pelepasan Tim Ekspedisi Laskar Nusa 2020 di dermaga Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (12/3/2020). ANTARA/Awaludin

Mataram (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat mendistribusikan uang rupiah sebesar Rp4,4 miliar lewat layanan kas kapal keliling ke beberapa pulau terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

"Kami membawa uang layak edar dalam bentuk cetakan sempurna senilai Rp4,4 miliar untuk didistribusikan ke masyarakat di daerah 3T yang dikunjungi," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani, usai pelepasan Tim Ekspedisi Laskar Nusa 2020 di dermaga Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Kamis.

Ia mengatakan jumlah uang yang dibawa oleh Tim Ekspedisi Laskar Nusa 2020 menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Sampari - 628 lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp3,7 miliar.

Hal itu didasarkan pada pengalaman dari dua kali Ekspedisi Laskar Nusa ke beberapa daerah kategori 3T di Pulau Lombok, dan Pulau Sumbawa, NTB, pada 2018 dan 2019.

Achris menambahkan uang layak edar yang dibawa tim ekspedisi terdiri atas pecahan Rp100 ribu senilai Rp1 miliar, pecahan Rp50 ribu senilai Rp1 miliar, pecahan Rp20 ribu dan Rp10 ribu serta Rp5 ribu masing-masing senilai Rp400 juta. Sisanya pecahan Rp2.000 dan Rp1.000.

"Kami yakin masyarakat memanfaatkan kedatangan kas kapal keliling karena informasinya sudah disebarluaskan oleh pos TNI Angkatan Laut (AL) di daerah 3T yang dikunjungi. Jadi silakan masyarakat menukarkan uang tidak layak edar sebanyaknya," ujar Achris.

Achris juga berharap layanan kas kapal keliling bisa menarik uang rupiah tidak layak edar atau yang benar-benar sudah lusuh dari masyarakat pulau tertinggal, di samping memberikan layanan penukaran uang baru.

Upaya tersebut sebagai salah satu cara Bank Indonesia bersama TNI AL dalam menjaga kedaulatan rupiah sekaligus menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sebagian besar berupa laut.

"Ekspedisi Laskar Nusa ini salah satu tugas mulia kita bersama, selain kita menjaga kedaulatan NKRI melalui kedaulatan uang rupiah," katanya.

Tim Ekspedisi Laskar Nusa yang terdiri atas petugas Bank Indonesia dan anggota TNI AL, akan melaksanakan misi selama tujuh hari mulai 12-18 Maret 2020.

Daerah kategori 3T yang dikunjungi, yakni Pulau Moyo, dan Pulau Medang, di Kabupaten Sumbawa, Pulau Bajo Pulo, dan Desa Pusu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, dan berakhir di Pulau Maringkik, Kabupaten Lombok Timur.

Selain melayani penukaran uang rupiah, tim ekspedisi juga menyosialisasikan tentang tugas dan fungsi bank sentral, edukasi tentang ciri-ciri keaslian uang rupiah dan pertanian terintegrasi.

Anggota TNI AL juga membantu memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat di daerah yang didatangi.

Kegiatan tersebut juga dimanfaatkan untuk menyalurkan bantuan sosial berupa buku dan peralatan sekolah untuk murid sekolah dasar.