Nelayan Mataram batal dapatkan bantuan konverter kit tahun 2021

id konverter,mataram,BBM

Nelayan Mataram batal dapatkan bantuan konverter kit tahun 2021

Dokumen: pendistribusian bantuan konverter kit dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke elpiji tiga kilogram kepada nelayan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat tahun 2019. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengatakan, bantuan konverter kit bagi nelayan Mataram dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke elpiji tiga kilogram, tahun 2021 batal didistribusikan karena anggarannya di-refocusing.

"Kami mendapat informasi dari Kementerian ESDM, bahwa alokasi anggaran bantuan konverter kit untuk nelayan di beberapa daerah termasuk di Mataram, kena refocusing. Jadi rencana pendistribusian tahun 2021, batal," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Hj Baiq Sujihartini di Mataram, Sabtu.

Terkait dengan itu, pihaknya meminta agar 660 nelayan yang belum mendapatkan bantuan bisa bersabar, sambil menunggu kondisi perkembangan COVID-19 dan kondisi keuangan pemerintah lebih baik.

"Kalau tahun ini pendistribusian dibatalkan, kita akan usulkan lagi untuk tahun 2022, dengan harapan kondisi pandemi dan keuangan negara bisa lebih baik," katanya kepada wartawan.

Menurutnya, jumlah nelayan Kota Mataram yang sudah mendapatkan bantuan konverter kit sebanyak 740 nelayan pada tahun 2019. Sisanya 660 nelayan, yang rencananya diberikan tahun 2020, karena semua administrasi dan lainnya sudah lengkap.

"Bahkan tim dari Kementerian ESDM sudah turun melakukan verifikasi dan survei terhadap calon penerima. Jadi sebenarnya, awal tahun lalu (2020-red) sudah tersalurkan tapi terjadi pandemi COVID-19, sehingga ditunda sampai sekarang," katanya.

Menurutnya, konverter kit BBM ke elpiji terdiri atas beberapa komponen, yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung elpiji 3 kilogram, serta aksesoris pendukung lainnya seperti "reducer", "regulator", dan "mixer", dengan total bantuan untuk satu paket Rp15 juta.

Program konversi ini, sambung Sujihartini, dilakukan untuk menghemat biaya operasional yang dikeluarkan oleh para nelayan. Sejak beralih menggunakan gas, para nelayan hemat biaya operasional sekitar 40 hingga 60 persen.

"Satu tabung elpiji tiga kilogram sama halnya dengan membeli BBM sebanyak 5-7 liter, sehingga efisiensi bisa mencapai 50 persen," ujarnya.

Karena itu, apabila sebanyak 660 nelayan Mataram tahun ini mendapatkan bantuan konverter kit tersebut, maka semua nelayan di Mataram yang jumlahnya sekitar 1.400 orang, tidak ada lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

"Kriteria nelayan yang mendapatkan bantuan konverter kit antara lain, nelayan kecil yang memiliki sampan di bawah 15 GT atau menggunakan mesin ketinting, dan sudah memiliki kartu nelayan," katanya menambahkan.