Kapolri meminta Polri akomodir antusiasme masyarakat untuk vaksin

id Vaksinasi massal polri, mabes polri, kapolri jenderal listyo, alumni akpol 1995, bekasi

Kapolri meminta Polri akomodir antusiasme masyarakat untuk vaksin

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau vaksiansi COVID-19 di Kampus Bina Sarana Informastika (BSI) Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/9/2021). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Bekasi (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya untuk mengakomodir tingginya animo masyarakat untuk divaksinasi COVID-19, serta memastikan kegiatan vaksinasi massal tidak menyebabkan antrean.

"Kalau ada antrean tolong dievaluasi, kebutuhan vaksin yang belum maksimal sampaikan ke pusat, sehingga dipercepat pemenuhan kebutuhan vaksinya. Antusias masyarakat akan vaksin bisa diakomodir cepat," kata Sigit saat meninjau bakti sosial Alumni Akademi Polisi (Akpol) 1995 di Bekasi Utara, Jawa Barat, Jumat.

Kegiatan bakti sosial Alumni Akpol 1995 dilakukan serentak di seluruh Indonesia, dengan target 41 ribu masyarakat divaksinasi COVID-19 jenis Sinovac.

Dalam kegiatan tersebut, Kapolri juga melakukan telekonferensi dengan Polda yang melaksanakan vaksinasi massal bakti sosial Akpol 1995, seperti Kapolda Jawa Timur, Kapolda Sumatera Utara, Kapolda Sulawesi Tengah dan Kapolda Banten.

Jenderal bintang empat ini mengingatkan target pemerintah untuk mencapai 2 juta dosis vaksin dalam satu hari. Target ini, kata Sigit, dapat terwujud dengan kolaborasi semua pihak. Seperti vaksinasi massal yang dilaksanakan Akpol 1995 didukung oleh relawan dan mahasiswa.

Menurut dia, kegiatan vaksinasi massal Akpol ini salah satu upaya Polri mendukung percepatan vaksiansi nasional, guna terwujudnya kekebalan komunal masyarakat (herd immunity).

"Saya imbau masyarakat yang belum vaksin untuk "berbondong-bondong" divaksin, imunitas meningkat, kegiatan aktivitas masyarakat akan lebih meningkat juga," kata Sigit.

Mantan Kapolda Banten ini juga mengingatkan masyarakat yang sudah divaksin untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena pelonggaran yang diberikan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel jangan sampai menyebabkan naikknya angka kasus baru.

Saat ini, kata Sigit, Indonesia sudah mampu menurunkan angka kasus COVID-19 harian, dari 56 ribu menjadi 8.900 kasus.

"Dalam kesempatan ini, ini semua bisa terjadi karena kerja keras tim yang terlibat, TNI-Polri, relawan dan antusias masyarakat yang mau divaksinasi, terus menjaga protokol kesehatan," kata Sigit.

Dalam kegiatan ini juga disalurkan bantuan sosial berupa paket sembako serta voucher belanja untuk masyarakat terdampak pandemi COVID-19.