Ingin sehat? Hindari gorengan, sambut rebusan - ANTARA News Mataram - Berita NTB Terkini

Ingin sehat? Hindari gorengan, sambut rebusan

id gorengan,pola hidup sehat,diet sehat

Ingin sehat? Hindari gorengan, sambut rebusan

Ilustrasi makanan rebus (Pexels)

Jakarta (ANTARA) - Menjaga pola makan yang baik untuk tubuh bisa dimulai dari pilihan memasak bahan makanan yang akan disantap, kata dokter saraf Dewanta Sembiring dari Ikatan Dokter Indonesia.

"Hindari makanan asing, hindari gorengan, kalau ada rebusan, itu jadi pilihan pertama, baru yang dibakar atau panggang, lalu gorengan," jelas Dewanta dalam webinar peluncuran FWD Hospital Care Protection, Rabu.

Makanan yang digoreng punya kandungan lemak tinggi, padahal salah satu cara untuk menjalani pola hidup sehat adalah menjaga agar berat badan ideal. Konsumsi kalori tinggi salah satunya berasal dari makanan yang digoreng. Kegemukan adalah salah satu penyebab dari penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Dewanta mengingatkan untuk mengecek riwayat penyakit keturunan pada keluarga sebagai salah satu cara menjaga tubuh. Dengan mengetahui risiko penyakit yang menurun pada keluarga, seseorang bisa lebih bijak dalam memilih makanan dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat. Dia pun mengajak orang-orang untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

"Stop rokok dan tidur yang cukup, 6 sampai 8 jam, tapi jangan juga kebanyakan tidur atau kurang tidur," pesan dia.

Kesehatan batin juga patut dijaga dengan berusaha untuk berpikir positif serta mengelola stres.

Perusahaan asuransi jiwa berbasis digital PT FWD Insurance Indonesia menghadirkan FWD Hospital Care Protection yang mencakup perlindungan menyeluruh untuk pelayanan medis rawat inap dan rawat jalan serta serangkaian fasilitas rehabilitasi termasuk perawatan ekstra.

Chief of Proposition and Syariah FWD Insurance Ade Bungsu menjelaskan, produk ini hadir seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap asuransi kesehatan yang terjangkau dengan manfaat optimal.

"Selain manfaat rawat inap dan rawat jalan biasa, produk ini juga dilengkapi dengan manfaat atas biaya rawat jalan untuk penyakit infeksi dan juga manfaat rehabilitasi, konsultasi ahli gizi dan pemantauan kanker selama masa pemulihan nasabah," katanya.

"Selain itu, produk ini juga memberikan manfaat tambahan lain yakni limit booster, no claim bonus dan santunan pemakaman," tambah Ade.

Dia menjelaskan manfaat utama produk ini, yakni kebebasan memilih kelas perawatan kesehatan, bisa digunakan di berbagai negara, menunjang masa pemulihan serta manfaatnya disesuaikan dengan iklim Indonesia di mana penyakit infeksi seperti DBD hingga malaria.