Mataram (ANTARA) - Pedagang gorengan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, berharap harga minyak goreng normal kembali seiring masih tingginya harga di pasaran.
"Kondisi seperti ini, harga yang tidak menentu menjadi kendala usaha gorengan krispi saya," kata pedagang gorengan krispi di Mataram, Oyib, Senin.
Dirinya berharap agar pemerintah menormalkan semua harga sembako di
pasaran terutama minyak goreng.
Sementara itu, beberapa pedagang minyak curah yang ditemui di Pasar Kebon Roek Ampenan Mataram dan Pasar Rakyat ACC Ampenan Mataram menyebut lebih senang menjual minyak kemasan karena praktis.
Pedagang minyak curah di Pasar kebon Roek, Dewi mengatakan sejak harga minyak goreng kemasan naik, stok minyak goreng curah sempat banyak.
Namun ketika harga minyak goreng kemasan turun drastis, penjualannua dibatasi yang semula mengambil 25-30 dus menjadi 5 dus untuk setiap pedagang.
Harga normal yang diberikan oleh sales biasanya Rp11.700 per kemasan dan ketika ada lonjakan harga menjadi Rp15.000 per kemasan.
Akibatnya, kata dia, keuangan rumah tangga semakin membengkak, harga minyak semakin mahal sehingga para pembeli harus irit dalam mengunakan minyak goreng.
Ia mengharapkan jangan ada yang memainkan harga, karena menyusahkan warga.
Sementara itu, pedagang di Pasar Rakyat ACC Ampenan, Jumilah, mengatakan harga minyak goreng curah saat ini Rp20.000, sedangkan minyak kemasan sudah stabil.
"Namun sampai sekarang masih dibatasi dalam pembeliannya," katanya.