Jakarta (ANTARA) - Walt Disney Animation Studios menghadirkan film terbaru terinspirasi dari budaya Kolombia yang berjudul "Encanto". Film ini bercerita tentang keluarga Madrigal, sebuah keluarga yang tinggal di rumah ajaib, yang tersembunyi di daerah pegunungan Kolombia, tepatnya di Encanto - kota penuh warna yang memukau.
Keajaiban Encanto memberikan bakat spesial untuk setiap anggota keluarga Madrigal, mulai dari tenaga super hingga kemampuan untuk menyembuhkan lewat masakan. Semua anggota keluarga Madrigal memiliki kekuatan ajaibnya masing-masing, kecuali Mirabel (Stephanie Beatriz).
Selama 10 tahun, Mirabel terus berusaha menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan menerima takdir bahwa ia tidak memiliki bakat spesial seperti anggota keluarga lainnya.
Film ini dibuka dengan latar cerita yang dibawakan oleh Abuela -- nenek dari Mirabel, yang mengisahkan bagaimana keluarganya mendapatkan bakat dan casita -- atau rumah -- yang sama-sama ajaib.
Selain dengan beragam kekuatan dan watak keluarga yang berwarna, casita keluarga Madrigal pun diterangi dengan cahaya lilin abadi yang membuat keajaiban itu ada.
Pada suatu hari, Mirabel mendapati pengelihatan bahwa sejumlah anggota keluarganya ternyata mulai kehilangan kekuatan mereka, dan La Casa Madrigal -- Rumah Madrigal -- juga mulai kehilangan keajaibannya.
"Encanto" akan mengikuti perjalanan Mirabel dalam menemukan kekuatan dalam dirinya demi mencapai impian terbesarnya, yaitu membantu dan menjadi bagian dari keluarga Madrigal.
Film ini memiliki banyak sekali karakter, namun, duo sutradara Byron Howard ("Zootopia", "Bolt", "Tangled") dan Jared Bush ("Zootopia", "Moana") mampu mengenalkan tokoh-tokoh tersebut dengan ringkas namun detail, sekaligus menyenangkan.
Lagu "The Family Madrigal" yang digarap oleh Lin-Manuel Miranda dengan vokal dari para pengisi suara, mengiringi pengenalan tersebut. Miranda menghadirkan lagu itu dan tujuh lagu tema lainnya dengan nuansa musik tradisional khas Kolombia dengan sentuhan modern.
Lagu dibungkus dengan begitu catchy dan menyegarkan, sekaligus menjadi bagian yang tak bisa terlepaskan dari cerita.
Terdapat lagu-lagu yang terkadang membuat bulu kuduk merinding karena begitu menyentuh -- maupun begitu mengasyikkan sehingga mendorong penonton untuk sesekali berdendang bersama para karakter.
Selain lagu pembukanya, "Surface Pressure" yang menceritakan kakak Mirabel, Luisa; "We Don't Talk About Bruno" yang mengisahkan paman Mirabel bernama Bruno; dan "Dos Oruguitas" yang menunjukkan sisi sentimental, bisa dibilang cukup mencuri perhatian.
Agaknya, ini menjadi pembuktian bahwa Miranda -- bisa dibilang merupakan salah satu musical genius di dalam dunia film saat ini, setelah berkali-kali terlibat di sejumlah musikal seperti "Moana" (2016), "Hamilton" (2020), hingga kini menjadi sutradara di film musikal "Tick, Tick...BOOM!" (2021) yang dibintangi Andrew Garfield.
Sebagai film Walt Disney Animation Studios ke-60, "Encanto" menjadikan Kolombia sebagai inspirasi untuk menyuguhkan kisah keluarga Madrigal melalui ragam tradisi, musik, tarian, dan kostum.
Berbeda dengan film-film sebelumnya, di mana hanya ada beberapa karakter yang menggunakan kostum kompleks, dalam "Encanto, semua anggota keluarga Madrigal dan masyarakat Encanto menggunakan kostum penuh detail yang unik dan penuh warna.
Selain lagu yang catchy dan kostum yang memukau, visual dari "Encanto" juga begitu cantik. Ada begitu banyak kedalaman pada gambar, lalu penggunaan bayangan dan cahaya juga tampil sangat baik -- menjadi "festival" sendiri bagi siapa pun yang menontonnya.
Dari segi cerita, agaknya ini menjadi salah satu hal yang menonjol di film ini. Selain representasi budaya yang terus diperluas oleh Disney, pemilihan karakter utamanya yang "tidak sempurna" menjadi daya tarik tersendiri.
Jika sejumlah putri Disney dikaruniai kelebihan seperti Elsa dalam "Frozen" dengan kekuatan es-nya, atau Aurora ("Sleeping Beauty") yang bisa bicara dengan binatang, Mirabel tidak jauh berbeda dengan para penontonnya -- gadis, manusia biasa.
"Encanto", adalah sebuah kisah tentang bagaimana rasanya bagi seorang gadis yang menganggap dirinya tidak spesial dan biasa saja -- untuk meraih kemampuan yang terpendam di dalam dirinya.
Dengan karakter yang penuh dengan "ketidakistemewaan" di tengah orang-orang yang ia anggap lebih hebat, mungkin bisa menggugah diskusi, terutama dengan anak-anak.
Anak-anak sekarang mungkin bertanya-tanya apa yang istimewa tentang mereka, terutama ketika dunia saat ini memiliki semua pahlawan super fiksi untuk diteladani. Mungkin, ini waktu yang tepat untuk cerita seperti ini -- bahwa tidak apa-apa untuk berjalan dengan langkahnya sendiri, tidak apa-apa untuk merasa rapuh, dan tidak apa-apa untuk tidak menjadi seperti orang lain.
Mereka mungkin bisa melihat hal yang menggugah bagi diri mereka melalui Mirabel.
Mirabel, dengan kacamata bulatnya, dengan semangatnya untuk membantu orang lain dengan kesederhanaan yang ia miliki, ternyata juga mampu berdiri dengan gagah dan mandiri, dan dia menerima dirinya sendiri, punya peran di keluarganya -- atau, setidaknya, ia bekerja sangat keras untuk itu.
Stephanie Beatriz sebagai pengisi suara Mirabel dengan apik membawakan tokoh tersebut dengan tulus. Akting dan bakat dari para pengisi suara lain juga saling melengkapi satu sama lain.
Daya tarik film ini juga berasal dari fakta bahwa terlepas dari unsur magis yang melekat, pada dasarnya, ceritanya adalah tentang dinamika keluarga besar yang memiliki kepribadian yang kontras.
Sebagian besar keajaiban Keluarga Madrigal sesuai dengan hal-hal yang sering ditemukan di antara manusia biasa — nenek yang terikat tradisi; ibu yang penyayang; adik perempuan yang sangat cantik; dan kakak yang pekerja keras dan dibebani oleh rasa tanggung jawab.
Mirabel pada dasarnya adalah remaja mana pun yang dianggap tidak istimewa, yang benar-benar hanya ingin dilihat dan diakui.
Secara keseluruhan, "Encanto" mampu membuat penonton terpesona melalui visual dan musiknya, serta cerita yang emosional dan membangkitkan semangat.
Dengan representasi yang menyegarkan, dan banyak keragaman karakter yang penuh warna serta menawan, agaknya cocok untuk menjadi tontonan keluarga, maupun bagi Anda yang sudah dewasa.
Selain itu, sebelum Anda menyaksikan "Encanto", penonton akan disuguhkan dengan "Far From the Tree", film pendek tujuh menit yang sederhana namun indah, ditulis dan disutradarai oleh Natalie Nourigat. Film ini mencerminkan tema keluarga yang hangat, dikisahkan melalui rakun-rakun yang manis.
"Encanto" tayang di bioskop Indonesia mulai hari ini (24/11).