Jakarta (ANTARA) - Nick Kyrgios sudah menunggu lama menjadi penantang serius untuk gelar Grand Slam sejak menggebrak Wimbledon sewaktu masih petenis remaja pada 2014 dengan mencapai perempat final.
Tahun-tahun berikutnya petenis Australia yang luar biasa ini terperosok dalam ruang gelap dengan terus menjadi berita utama karena prilaku salah, bahkan selama dua pekan ini dengan sorotan karena menghadapi tuduhan dugaan penyerangan di Canberra.
Tetapi ada sesuatu dalam cara petenis berusia 27 tahun itu mencapai semifinal Grand Slam pertamanya untuk menghadapi Rafael Nadal di mana sudah siap membuktikan diri kepada mereka yang meragukan dia bahwa mereka salah.
Melawan Cristian Garin pada Rabu, Kyrgios untuk pertama kali menjadi favorit dalam perempatfinal sebuah Grand Slam setelah menghadapi Milos Raonic dalam babak ini pada 2014 dan Andy Murray dalam babak delapan besar Australian Open 2015. Bahkan tanpa memainkan performa terbaiknya, Kyrgios menangani sang lawan dengan tenang guna menang 6-4 6-3 7-6(5).
Setelah memastikan kemenangan itu untuk menjadi semifinalis Grand Slam putra pertama Australia dalam 17 tahun terakhir, Kyrgios duduk di kursi tepi lapangan tenggelam dalam pikirannya sendiri. Kemudian dia menjelaskan apa yang ada dalam benaknya. "Ada titik di mana saya hampir selesai dengan olahraga ini," kata dia kepada wartawan seperti dilaporkan Reuters, Kamis.
"Jelasnya tahun ini saya memposting pesan mengenai kondisi mental saya pada 2019 ketika saya berada di Australian Open dengan pikiran melukai diri sendiri dan bunuh diri serta sebangsanya. "Saya duduk di sana hari ini setelah pertandingan ini... menjadi semifinalis Wimbledon, ini pencapaian spesial untuk semua orang, khususnya saya."
Baca juga: Petenis Nadal ke semifinal Wimbledon hadapi Kyrgios
Baca juga: Petenis Elena Rybakina maju perempat final Wimbledon
Begitu banyak hal negatif berseliweran di sekitar Kyrgios dalam beberapa tahun terakhir sampai-sampai membuatnya beranggapan peluang tampil dalam final Grand Slam pun telah lama pupus. "Saya beranggapan semua orang mungkin akan berkata, tidak, dia tidak memiliki kapasitas mental, dia tak punya kapasitas bugar, dia tidak disiplin, semuanya," kata Kyrgios.
"Saya hampir meragukan diri saya sendiri dengan semua hal yang keluar masuk pikiran saya. Saya cuma duduk di sana hari ini dan menyerap semuanya. Pada saat yang sama, saya juga merasa tak mau berhenti di sini."
Di antara Kyrgios dan final Wimbledon ada juara Grand Slam 22 kali Nadal yang secara sensasional dia kalahkan dalam perjalanan ke perempat final edisi 2014. Setelah Nadal mengungguli Taylor Fritz kendati bertanding sambil melawan cedera perut, fokus kini terarah kepada pertarungan kelas berat Jumat esok.
Kyrgios sudah barang tahu tak mau merendahkan dirinya sendiri. "Saya rasa laga itu akan menjadi pertemuan yang menarik perhatian semua orang di seluruh dunia," kata dia sesumbar. "Laga itu mungkin akan menjadi pertandingan yang paling banyak ditonton sepanjang masa."
Berita Terkait
Djokovic dan Kyrgios atur makan malam bersama selesai final Wimbledon
Minggu, 10 Juli 2022 21:12
Rusia menyesal telah tolak Elena Rybakina
Minggu, 10 Juli 2022 6:07
Wimbledon : Ebden-Purcell juara ganda putra
Minggu, 10 Juli 2022 6:00
Petenis Elena Rybakina juarai Wimbledon 2022
Minggu, 10 Juli 2022 5:54
Petenis Nadal ragu bermain semifinal lawan Kyrgios karena cidera
Kamis, 7 Juli 2022 7:08
Petenis Nadal ke semifinal Wimbledon hadapi Kyrgios
Kamis, 7 Juli 2022 6:54
Petenis Djokovic ke semifinal Wimbledon singkirkan Sinner
Kamis, 7 Juli 2022 6:49
Petenis Kyrgios ke semifinal Wimbledon setelah taklukkan Garin
Kamis, 7 Juli 2022 6:11