Menlu tekankan peran perempuan pemulihan dari pandemi

id Menlu,Retno Marsudi,W20,perempuan

Menlu tekankan peran perempuan pemulihan dari pandemi

Tangkapan layar Menlu Retno Marsudi menyampaikan keterangan pers secara daring pada Kamis (21/7/2022). (ANTARA/Yashinta Difa)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menekankan pentingnya peran perempuan dalam upaya pemulihan dari pandemi COVID-19, termasuk melalui peran perempuan dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Hal tersebut disampaikan Menlu dalam pidatonya di KTT wadah perempuan Women20 (W20) yang menjadi bagian dari rangkaian acara G20, diikuti dari Jakarta, Kamis. “Sebuah studi yang dilakukan oleh IMF (Dana Moneter Internasional) menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan meningkatkan diversifikasi ekonomi, mendorong produktivitas, dan kesetaraan pemasukan,” ujar Retno.

Dengan demikian, membuka potensi perempuan sepenuhnya menjadi bagian yang begitu penting untuk mencapai pemulihan yang cepat. Retno juga mengutip studi yang diselenggarakan oleh McKinsey, yang menyebut bahwa meningkatkan kesetaraan bagi perempuan dapat membawa manfaat senilai triliunan dolar terhadap pertumbuhan global. Dia pun memberikan contoh peran perempuan dalam pemulihan ekonomi di Tanah Air.

“Di Indonesia, sebanyak 64 persen UMKM dimiliki dan didorong oleh perempuan dan telah memainkan peran penting selama dan pada pemulihan ekonomi pasca pandemi di negara kami,” ujarnya.

Baca juga: Kemenlu usulkan tambahan anggaran Rp1,39 triliun dukung program prirotas

Selain terkait ekonomi, Menlu juga menyebut dua poin lainnya terkait pentingnya peran perempuan dalam memimpin upaya pencarian solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh dunia saat ini. Salah satunya yakni terkait pembangunan kepercayaan strategis, yang menjadi bagian penting untuk memulai dialog dan perdamaian, termasuk untuk ketegangan geopolitik yang terjadi saat ini.

“Saat perempuan terlibat dalam proses perdamaian, kesepakatan perdamaian lebih mungkin untuk bertahan setidaknya selama dua tahun hingga 20 persen, dan setidaknya 15 tahun sebesar 55 persen,” tambahnya.

Baca juga: Menlu: 133 WNI telah ke luar dari Ukraina

Perempuan memiliki kemampuan unik untuk berkomunikasi dengan semua pihak untuk meringankan konfrontasi dan membangun kepercayaan melalui dialog, kata Retno. Selain itu, dia juga menyerukan kepada para pemimpin perempuan yang menjadi bagian dari KTT W20 untuk dapat mengenali sektor-sektor strategis yang penting dalam jangka panjang.

Sektor-sektor tersebut harus memberikan stimulus besar dan menumbuhkan kreativitas perempuan guna memastikan masa depan yang baik bagi sumber daya manusia. “Partisipasi perempuan sangat penting untuk upaya kita mengakselerasi pemulihan yang kuat dan memastikan pembangunan berkelanjutan atas ekonomi dunia. Perempuan harus memimpin masa depan mereka sendiri dan kita sebagai pemimpin harus menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perempuan untuk melakukannya,” papar Retno.