Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera mengaktifkan posko siaga bencana sebagai upaya kesiapsiagaan bencana menghadapi anomali cuaca yang berpotensi meningkatkan curah hujan sedang hingga lebat.
"Karena itulah, semua dinas/instansi terkait diminta untuk segera melakukan kesiapsiagaan bencana termasuk membuat posko bencana," kata Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Senin.
Pernyataan itu disampaikan setelah mengikuti rapat kesiapsiagaan bencana di Kota Mataram yang dipimpin langsung Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana.
Dalam rapat tersebut, katanya, wali kota menginstruksikan kepada semua dinas/instansi untuk mengambil berbagai upaya kesiapsiagaan bencana sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
"Hal ini sebagai upaya meminimalisir dampak anomali cuaca dan mengurangi risiko bencana," katanya.
Menurutnya, pembangunan posko bencana menjadi salah satu upaya untuk memfokuskan kesiapsiagaan untuk mempercepat informasi dan penanganan bencana secara terpadu.
"Apalagi, di beberapa daerah sudah terjadi banjir, angin puting beliung, dan lainnya. Jadi kita harus siaga," katanya.
Selain menyiapkan sarana dan prasarana kebencanaan, lanjut Martawang, kesiapan SDM di pada masing-masing dinas/instansi kebencanaan juga perlu dilakukan.
Beberapa dinas/instansi yang menangani kebencanaan antara lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim).
Ditambahkan, Kota Mataram merupakan salah satu dari 10 kabupaten/kota di NTB yang memiliki enam jenis bencana dari 10 jenis bencana yang kerap terjadi di NTB.
Selain gempa disertai tsunami, bencana lain yang mengancam wilayah Kota Mataram adalah banjir, kebakaran permukiman, konflik sosial, gelombang pantai, dan abrasi.
"Karena itulah, berbagai potensi itu harus kita antisipasi sedini mungkin," katanya.