LDII BERI PERHATIAN SERIUS TERHADAP KEDAULATAN PANGAN

id

Mataram, 17/4 (Antara) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) terus berupaya memberi perhatian serius terhadap kedaulatan pangan, karena seringkali kemiskinan dialamatkan pihak tertentu kepada umat Islam, mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.

"Makanya kita sudah harus mulai melatih generasi muda agar peduli terhadap sesama, tidak hanya memberi pangan tetapi bagaimana menumbuhkan motivasi kedaulatan pangan, sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII Prof Dr KH Abdullah Syam MSc, pada pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) LDII NTB 2013, di Mataram, Rabu.

Rakerwil yang dihadiri pengurus DPW LDII NTB dan DPD LDII dari 10 kabupaten/kota di wilayah NTB itu digelar di Narmada Convention Hall (NCH) Mataram, yang dibuka oleh Kepala Biro Kesejahteraan Sosial (Kessos) Setda NTB Husni Ali mewakili Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi. .

Ketahanan pangan yang dimaksud yakni keberpihakan terhadap petani mengingat sektor pertanian memiliki peran dan posisi penting dalam pembangunan nasional.

Karena itu, sektor pertanian harus mendapat perhatian prioritas agar petani dapat merasakan adanya perbaikan ekonomi.

Menurut Abdullah, pemerintah yang berkewajiban menjamin ketersediaan pangan masyarakat agar tidak bergantung pada impor pangan yang akan mengancam kedaulatan pangan nasional.

Namun, LDII juga akan terus memberi perhatian serius terhadap upaya mempertahankan kedaulatan pangan.

"Selain itu, LDII juga memberi perhatian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan bencana alam dan permasalahan sosial lainnya, termasuk yang berkaitan dengan sektor politik guna menghasilkan berbagai perubahan menuju kemajuan bangsa," ujarnya.

Di bidang lingkungan, lanjut Abdullah, LDII juga berpartisipasi aktif dalam menanam pohon, karena hal itu merupakan bagian dari amal jariah.

Dalam hadist juga diungkapkan upaya pemeliharaan lingkungan merupakan amal jariah, sehingga LDII terus memberikan motivasi terkait hal itu.

"Menanam pohon untuk kelestarian lingkungan berarti menanam amal jariah, sekaligus tetap meningkatkan jalinan siluturahmi. Itu semua bagian dari dukungan LDII terhadap pemerintah beserta masyarakatnya," ujarnya.

Karena itu, pimpinan tertinggi LDII itu terus memotivasi pengurus LDII di daerah mana pun untuk gencar mengembangkan "soft" dakwah dalam upaya mewujudkan SDM yang profesional dan religius menuju NTB yang beriman dan berdaya saing.

"Soft" dakwah atau "green" dakwah yakni dakwah dengan misi kesalehan sosial guna mengentaskan masalah kemiskinan dan kebodohan, atau dakwah yang sarat nilai dan keteladanan moral, serta dakwah yang menyejukan hati, antiradikalisme, dan anti terorisme.

Prinsip dakwah LDII yakni selalu mengedepankan rasa saling memahami, saling menjamin, serta saling berbagi dengan umat Islam yang lain, dan umat beragama lainnya.

"Insya Allah, jika semua itu berjalan lancar maka ekonomi semakin baik, lingkungan terjaga, dan toleransi antarumat beragama semakin baik," ujar Abdullah. (*)


Editor: Anwar Maga
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.