Sujiwo Tejo dorong Parfi kenalkan kuliner Nusantara

id Sujiwo Tejo, parfi, kuliner Nusantara, kenalkan kuliner Nusantara,KULINER NUSANTARA

Sujiwo Tejo dorong Parfi kenalkan kuliner Nusantara

Budayawan Sujiwo Tejo. ANTARA

Jakarta (ANTARA) - Budayawan, aktor, dan pemeran Sujiwo Tejo mendorong Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) untuk mengenalkan aneka ragam kuliner Nusantara kepada dunia melalui garapan film secara konsisten dan berkesinambungan.

"Saya kalau lihat film Korea, tidak ada satu pun tanpa adegan makan-makan," kata Agus Hadi Sudjiwo atau yang akrab disapa Sujiwo Tejo saat ditemui, di Purwakarta, Minggu, saat menikmati Sate Maranggi di daerah Cibungur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Menurut aktor kelahiran Jember 60 tahun silam tersebut, film-film Korea dengan bangga mengenalkan (mempromosikan) aneka kuliner tradisional di negaranya. Bahkan, Korea Selatan dengan bangga menyoroti kuliner dari negaranya secara detail. Sebagai contoh pada bagian tertentu film yang diproduksi menampilkan secara dekat saat mi dimakan. Hal tersebut diyakininya akan mempengaruhi orang untuk mencoba kuliner yang ditampilkan.

Seharusnya, ujar dia, hal tersebut juga bisa ditiru atau dicontoh oleh Parfi maupun pihak-pihak terkait lainnya agar kuliner Nusantara terus dikenal di kancah internasional. Salah satu dampak nyata yang dilihat budayawan sekaligus penulis tersebut tak jarang malah generasi muda di Tanah Air lebih mengenal atau mengetahui tentang kuliner Korea dibandingkan kuliner asli bangsanya. "Anak-anak di sini lebih banyak mengenal Kimci daripada asinan, dan itu saya sayangkan," ujar dia pula.

Baca juga: Budayawan Medan dukung pemugaran gapura batas kota
Baca juga: Balada Sahdi Sahdia pembuka Onstage Insomnia Theater Festival 2022 di Mataram


Ke depan, dia menyarankan, pemerintah terutama kementerian atau lembaga negara yang berkaitan dengan hal tersebut harus bisa mendorong setiap film yang diproduksi hendaknya menyoroti aneka kuliner asli Indonesia.

Ia berharap Parfi sebagai lembaga yang konsentrasi pada film membuat semacam kesepakatan bersama yang pada intinya setiap film yang diproduksi hendaknya menampilkan adegan kuliner. "Kalau pecel atau karedok ditonton orang Afrika kan bagus," ujarnya lagi.