Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara (Sulut) mengajak tokoh agama untuk menjaga ketahanan pangan melalui pekarangan rumah. Kepala Kanwil Kemenag Sulut H Sarbin Sehe mengatakan pihaknya langsung mempelopori kegiatan "mari ba kobong" (mari berkebun) di lingkungan Kementerian Agama Sulawesi Utara.
"Ini program bagus, mengedukasi masyarakat kita untuk kedaulatan pangan. Karena itu saya mengajak pemuka dan tokoh agama, pengurus rumah ibadah, umat beragama serta ASN Kemenag untuk memanfaatkan lahan atau pekarangan rumah," ujar Sarbin di Manado, Minggu.
Menurutnya dengan membiasakan menanam akan mengurangi ketergantungan untuk membeli "Manfaatkan lahan pekarangan untuk tanaman produktif, minimal dapur hiduplah seperti cabai, tomat, rempah-rempah dapur serta sayur yang mudah tumbuh, kacang panjang, gedi, daun singkong, supaya kita tak perlu beli lagi," jelasnya.
Di wisma haji, katanya, karena pekarangannya cukup luas, ditanami buah-buahan seperti rambutan, alvokat, matoa, manggis, dukuh dan mangga. Tanaman ini memang membutuhkan waktu tahunan untuk panen. "Kita menanam saja, biar nanti generasi berikutnya yang menikmatinya," ungkap Sehe di wisma haji saat sedang menanam bibit pohon Matoa.
Baca juga: Erick Thohir perkirakan laba BUMN tahun 2022 capai Rp200 triliun
Baca juga: Bogor bergabung MUFPP perkuat strategi kembangkan pangan
Orang nomor satu di jajaran Kemenag Sulut ini menyatakan mendukung program Gubernur Mari Ba Kobong untuk ketahanan dan kedaulatan pangan. Ide Gubernur Sulut Bapak Olly Dondokambey itu sangat cemerlang dan sesuai dengan kondisi saat ini, termasuk alam.
Daerah ini ditanami apapun pasti hidup. Karena itu dirinya berharap seluruh jajarannya intens membantu melaksanakan program ini dan turut serta mensosialisasikan kepada masyarakat luas," tutur Kakanwil. "Mari ba kobong, menjadi kegiatan penutup dari seluruh rangkaian peringatan HAB Ke-77 Kementerian Agama tahun 2023," tutup suami Hj Rusni Konoras itu.