Sebanyak 15 pengungsi Rohingya di Pidie gagal kabur

id Rohingnya,camp,pengungsi,terdampar,daerah,ekonomi,masyrakat,Sigli,wna,manusia perahu,amankan,polres,polisi

Sebanyak 15 pengungsi Rohingya di Pidie gagal kabur

Pertemuan dan audensi WNA delegasi IOM Uni Eropa terkait penanganan pengungsi rohingya di Kabupaten Pidie di ruang kerja Pondopo Bupati Pidie. ANTARA/ HO.

Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 15 pengungsi Rohingya gagal melarikan diri dari lokasi pengungsian di kompleks Yayasan Mina Raya Gampong Leun Tanjong, Padang Tiji Kabupaten Pidie, Aceh. “Mereka telah diamankan di Mapolres Pidie setelah ditemukan melarikan diri dari lokasi pengungsian ke perkebunan warga di Padang Tiji,” kata Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali, Rabu.

Pernyataan itu disampaikannya usai pertemuan dan audensi WNA delegasi IOM Uni Eropa terkait penanganan pengungsi Rohingya di Pondopo Bupati Pidie. Imam Asfali menambahkan sebanyak 11 orang pengungsi tersebut masih diinterogasi di Polres untuk penyelidikan, di mana akan digali mengenai motif mereka kabur.

Pihaknya berharap pengamanan di lokasi kamp pengungsian harus lebih ketat untuk mencegah kejadian itu terulang lagi. Ia juga meminta untuk dipasangkan CCTV di sekitar kamp, sehingga ke depan akan lebih mudah dalam penanganan.

“Ini penting guna mengetahui kegiatan mereka serta mengantisipasi tindakan kriminal yang ditimbulkan dari para pengungsi, seperti sebelumnya ditemukan barang-barang senjata tajam yang dimiliki oleh para pengungsi,” katanya.

Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto meminta kepada lembaga internasional untuk membantu pengamanan yang lebih ketat dari sebelumnya dan membantu memberikan data-data dari para pengungsi saat ini. “Jika kondisi pengungsi itu sudah lebih baik, kita akan mengarahkan kemana tujuan mereka,” kata Wahyudi Adisiswanto.

Ia juga berharap ada kerja sama antara pengungsi dengan pemerintah karena semakin lama ada isu kurang bagus sehingga ada antisipasi terhadap pengungsi tersebut. Bahkan prasangka buruk juga timbul dari masyarakat ditakutkan akan menjadi konflik dengan masyarakat.

Baca juga: Sebanyak 184 pengungsi Rohingya kembali terdampar di Aceh Besar
Baca juga: Kebutuhan pengungsi Semeru selimut dan tikar

WNA delegasi IOM Uni Eropa, Michelle Cicic mengatakan sangat menghargai saran tersebut dan akan mempertimbangkan poin-poin itu untuk keamanan pengungsi dan masyarakat setempat. Disamping itu, akan bekerja sama dengan dinas sosial serta melibatkan masyarakat sekitar untuk membantu kebersihan kamp pengungsi, dan juga akan memberikan perhatian kepada masyarakat sekitar pengungsi.