Pengamat: pemilih harus cerdas menilai kualitas caleg

id pengamat, pemilu caleg

Pengamat: pemilih harus cerdas menilai kualitas caleg

Pemilu Legislatif 2014 (Ist)

Para politisi yang masuk daftar calon sementara (DCS) yang pada 23 Agustus 2013 akan ditetapkan dalam daftar calon tetap (DCT) bisa kita nilai dari sisi rekam jejak. Ini yang perlu menjadi catatan penting bagi publik,"

Mataram, (Antara Mataram) - Pengamat sosial poilitik IAIN Mataram Dr Kadri MSi mengatakan para pemilih harus cerdas dalam menilai kualitas para calon anggota legislatif (caleg) dan selektif menentukan pilihan pada Pemilu Legislatif 2014.

"Para politisi yang masuk daftar calon sementara (DCS) yang pada 23 Agustus 2013 akan ditetapkan dalam daftar calon tetap (DCT) bisa kita nilai dari sisi rekam jejak. Ini yang perlu menjadi catatan penting bagi publik," katanya di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan, khusus untuk politisi yang sudah menjadi anggota dewan perlu dilihat bagaimana kontribusi ketika menjadi wakil rakyat termasuk bagaimana peran yang berangkutan dalam mengendalikan pemerintahan agar menjadi lebih baik.

Kadri mengakui memang relatif sulit untuk menilai seorang caleg secara objektif, karena caleg bermasalah pun akan dinilai baik oleh pendukungnya, demikian juga sebaliknya caleg yang berkualitas akan dinilai jelek oleh kalangan bukan pendukung.

"Kendati demikian kita perlu mendorong masyarakat untuk bertindak cerdas dan selektif dalam menilai caleg, karena ini merupakan langkah awal untuk melahirkan para anggota dewan yang berkualitas dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik," ujarnya.

Menurut dia, banyak cara untuk menilai berkualitas tidaknya para caleg yang kini masuk dalam DPS, antara lain dengan melihat rekam jejak, karakter dan prilaku para caleg. Jika tidak sesuai dengan harapan, masyarakat bisa menentukan sikap.

"Jadi salah satu indikator yang bisa digunakan publik untuk menilai baik atau tidaknya seorang caleg adalah dengan membuka `file` kinerja perjalanan hidup mereka di tengah masyarakat terutama yang berkaitan dengan sektor publik," ujarnya.

Dia mengatakan, masalah privat yang berkaitan dengan moral dan kepribadian para caleg juga bisa dijadikan objek penilaian, karena mereka adalah calon-calon wakil rakyat, harus disterilkan dari hal-hal negatif.

"Menurut saya ini penting, karena jangan sampai kita menyerahkan urusan yang berkaitan dengan negara dan daerah ini kepada orang-orang yang integritasnya masih dipertanyakan," katanya.

Kadri menilai momentum ini cukup baik, kalau sebelumnya publik tidak berkesempatan untuk memberikan keberatan terhadap caleg, maka pada saat pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 publik bisa menentukan sikap untuk memilih atau tidak memilih. (*)

Pewarta :
Editor: Masnun
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.