Sebagian sapi positif LSD di Sragen-Jateng mulai sembuh

id LSD, Kabupaten Sragen

Sebagian sapi positif LSD di Sragen-Jateng mulai sembuh

Ilustrasi-Seekor sapi yang terkena LSD. ANTARA/Aris Wasita

Solo (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, melaporkan sebagian sapi yang sebelumnya dinyatakannya positif terjangkit lumpy skin desease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol, mulai sembuh seiring dengan upaya pengobatan yang dilakukan.

Kepala DKPP Kabupaten Sragen Ekarini Mumpuni Titi Lestari di Sragen, Selasa, mengatakan hingga 20 Februari total kasus LSD di kabupaten tersebut sebanyak 950 kasus. Dari total tersebut 163 ekor di antaranya dinyatakan sembuh. Meski demikian, masih ada enam kasus baru. "Ini penambahannya sudah lebih landai dibandingkan sebelumnya," katanya.

Dari data, kasus LSD terbanyak terjadi di Kecamatan Sukodono dengan 147 kasus, diikuti Kecamatan Sumberlawang sebanyak 116 kasus. Dari total kasus LSD yang ada, 15 ekor di antaranya mati, lima ekor di antaranya terpaksa dipotong dan sepuluh ekor yang lain mati dan harus dikubur.

Sementara itu, selain memastikan kesembuhan sapi yang terjangkit LSD, pihaknya juga masih terus melakukan vaksinasi LSD pada sapi yang sehat. "Pengobatan terus kami lakukan, sosialisasi juga kami galakkan kepada kelompok tani," katanya.

Baca juga: Pemkot Tanjungpinang imbau waspada beli ternak sapi
Baca juga: Bogor sebut 38 peternak sapi dapat bantuan hasil verifikasi


Mengenai vaksinasi, hingga Senin (20/2) ada sebanyak 4.102 ekor sapi yang sudah tervaksin. Terakhir, pihaknya memperoleh vaksin LSD dari pemerintah pusat sebanyak 400 dosis. "Yang pasti ini sudah lebih landai kasusnya," katanya.