Mataram (Antara Mataram) - Tiga dusun di Desa Batu Nampar, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai dilanda bencana kekeringan, sehingga warga setempat minta bantuan distribusi air bersih.
"Kemarin warga di tiga dusun itu minta pelayanan air bersih karena dilanda kekeringan, dan hari ini kami salurkan bantuan itu," kata Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinsosdukcapil) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Bachrudin, di Mataram, Rabu.
Tiga dusun itu yakni Batu Nampar Utara, Batu Nampar Selatan, dan Kemayang, yang merupakan kawasan "langganan" bencana kekeringan setiap tahun.
Bachrudin mengaku sempat kaget ketika warga dusun itu menelepon Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, menginformasikan telah terjadinya bencana kekeringan dan membutuhkan bantuan distribusi air bersih.
Menurut dia, semestinya bencana kekeringan belum terjadi di awal April, karena biasanya mulai September hingga akhir Oktober.
"Ternyata memang sudah ada dusun di Lombok Timur yang dilanda kekeringan, lebih cepat dari biasanya, dan kami siap membantu pelayanan distribusi air bersih, selain upaya serupa dari pemerintah kabupaten setempat," ujarnya.
Hanya saja, bencana kekeringan itu belum parah atau pendistribusian air bersih belum dalam jumlah banyak.
Warga di tiga dusun itu mengharapkan bantuan distribusi air bersih menggunakan truk tangki, minimal empat kali seminggu atau sekitar 20 ribu liter per minggu.
"Asumsinya kebutuhan air bersih warga di lokasi bencana kekeringan 40 liter per KK. Mudah-mudahan bencana kekeringan ini tidak berkembang meluas," ujar Bachrudin.
Air bersih yang didistribusikan ke tiga dusun itu, bersumber dari mata air di Dusun Totu, yang berjarak sekitar delapan kilometer dari ketiga dusun tersebut.
Bachrudin memastikan bahwa pelayanan distribusi air bersih empat kali seminggu itu bisa direalisasi, karena selain tiga unit truk tangki dalam pengelolaan Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB, juga ada truk tangki dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.
Anggaran pendistribusian air bersih itu bersumber dari APBD Provinsi NTB yang dialokasikan setiap tahun anggaran.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ketika kemarau panjang terjadi, warga di sejumlah lokasi permukiman di Pulau Lombok, kesulitan air bersih sehingga perlu dilakukan pendistribusian menggunakan truk tangki.
Lokasi permukiman yang menjadi "langganan" kesulitan air bersih, seperti lima desa di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, dan beberapa desa di Kabupaten Lombok Tengah.
Warga di desa itu mengandalkan air sumur untuk kebutuhan air bersih, sehingga akan mengalami kesulitan ketika curah hujan makin berkurang.
Cadangan air bersih yang mereka andalkan jika sumur penduduk kering, hanya bersumber dari embung-embung skala kecil, yang juga mengering jika kemarau panjang.
Dinsosdukcapil Provinsi NTB juga mengandalkan kekuatan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk menyalurkan bantuan makanan siap saji seperti biskuit di wilayah kekeringan. (*)
Tiga dusun di Lombok Timur dilanda kekeringan
"Kemarin warga di tiga dusun itu minta pelayanan air bersih karena dilanda kekeringan, dan hari ini kami salurkan bantuan itu," kata Kepala Dinsosdukcapil Provinsi NTB Bachrudin.