Pemprov NTB sebutkan Jatim pasar strategis komoditas pertanian asal NTB

id Jatim Pasar Strategis Komoditi Pertanian NTB,Jawa Timur dan NTB,NTB dan Jatim Misi Dagang dan Investasi

Pemprov NTB sebutkan Jatim pasar strategis komoditas pertanian asal NTB

Kepala Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB), Baiq Nelly Yuniarti. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Pejabat Dinas Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan Jawa Timur menjadi pasar strategis komoditas pertanian asal daerah itu.

"Jawa Timur (Jatim) ini pasar strategis bagi produk-produk dari NTB, khususnya lagi komoditas pertanian," ujar Kepala Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat, Baiq Nelly Yuniarti di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan selama ini distribusi produk pertanian dari NTB banyak dikirim ke Jatim semakin bertambah seiring dibukanya tol laut yang menghubungkan antara NTB dengan Jatim, sehingga pengiriman barang semakin terbuka.

"Kita sudah memiliki tiga tol laut yang menghubungkan NTB dengan Surabaya. Pertama itu dari Pelabuhan Bima tembus Surabaya, kedua Pelabuhan Badas juga sudah tembus langsung Surabaya. Yang ketiga, Insya Allah nanti pada Bulan Mei akan dibuka Pelabuhan Calabai di Dompu langsung juga Tanjung Perak, Surabaya," terangnya.

Menurut dia, dengan terbuka-nya jalur tol laut tersebut maka memberi kesempatan bagi komoditi asal NTB mulai pertanian, perkebunan dan perikanan bisa bersaing di pasar nasional.

"Artinya dengan terbuka-nya tol laut ini komoditi kita tidak akan kesulitan khusus terkait jalur distribusi. Karena memang selama ini jalur distribusi yang mempengaruhi harga pokok kita di NTB," kata Nelly.

Oleh karena itu, lanjut Nelly, dirinya sangat mengapresiasi kerja sama dagang dan investasi antara NTB dan Jatim yang sudah ditandatangani Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan Gubernur Jatim Hofifah Indah Parawansa beberapa waktu lalu sehingga membuat disparitas harga produk NTB bisa diperkecil.

"Artinya dengan kerja sama antara NTB dan Jatim ini harga jual dari hasil komoditas kita semakin bagus dan memiliki daya saing," ujarnya.

Nelly menambahkan kerjasama antara NTB dan Jatim sangat menguntungkan apalagi adanya tol laut tersebut hasil produk dari NTB ke Jatim semakin mudah.

"Tinggal sekarang itu bagaimana kita akan memenuhi permintaan dari Jatim. Caranya dengan menggenjot produksi semakin banyak," imbuhnya.

Meski demikian, pihaknya berharap produk yang dikirim ke Jatim tidak dalam bentuk bahan mentah melainkan bagaimana produk tersebut sudah diolah sehingga memberikan nilai tambah yang cukup besar.

"Jadi Jatim ini paling besar bagi pasar produk kita selain untuk ekspor," katanya.

Selain itu dalam kerjasama tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan PDRB NTB dari sektor non tambang, khususnya sektor perdagangan.

Dari tiga komposisi yang mendominasi terhadap PDRB NTB adalah pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar Rp33,5 triliun lebih, disusul pertambangan Rp31,9 triliun lebih, dan perdagangan Rp21,7 triliun lebih. Disusul sektor - sektor lainnya dengan total keseluruhan PDRB NTB Rp156,9 triliun lebih.

"Jadi besar sekali pengaruh perdagangan dalam ekonomi kita sesungguhnya," katanya.