Paris (ANTARA) - Saham-saham Prancis berakhir lebih rendah pada perdagangan Jumat waktu setempat (10/3/2023), mencatat penurunan empat hari berturut-turut, dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris jatuh 1,30 persen atau 95,21 poin menjadi menetap di 7.220,67 poin.
Indeks CAC 40 tergerus 0,12 persen atau 8,88 poin menjadi 7.315,88 poin pada Kamis (9/3/2023), setelah merosot 0,20 persen atau 14,51 poin menjadi 7.324,76 poin pada Rabu (8/3/2023), dan terpangkas 0,46 persen atau 33,94 poin menjadi 7.339,27 poin pada Selasa (7/3/2023).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, hanya lima saham yang berhasil membukukan keuntungan, sementara 34 saham menderita kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.
Societe Generale SA atau dikenal di negara-negara berbahasa Inggris sebagai SocGen, sebuah perusahaan jasa keuangan multinasional Prancis menderita kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 4,49 persen.
Diikuti oleh saham grup perusahaan jasa keuangan dan perbankan internasional Prancis BNP Paribas SA yang kehilangan 3,82 persen; serta perusahaan manufaktur yang mendesain dan memproduksi perangkat listrik Legrand SA merosot 3,69 persen.
Baca juga: Saham Inggris berbalik melemah, indeks terpangkas 0,63 persen
Baca juga: Saham Jerman ditutup lebih tinggi, indeks menguat 0,01 persen
Sementara itu, Eurofins Scientific SE, grup laboratorium Prancis yang menyediakan layanan pengujian dan dukungan untuk industri farmasi, makanan, lingkungan, agriscience, dan produk konsumen terangkat 2,79 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan yang mengoperasikan supermarket, hypermarket, cash and carry stores, dan situs web e-commerce Prancis Carrefour SA meningkat 1,43 persen; serta perusahaan yang merancang dan membangun sistem listrik kedirgantaraan dan pertahanan Prancis Thales SA menguat 0,53 persen.*
