Sampang (ANTARA) - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang, Jawa Timur menyatakan, sebanyak lima orang warga di wilayah itu ditemukan menderita leptospirosis, yakni penyakit berbahaya yang disebabkan oleh kencing tikus.
"Saat ini kelima orang tersebut sedang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kabupaten Sampang ini," kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinkes-KB Pemkab Sampang Agus Mulyadi di Sampang, Jawa Timur, Ahad.
Agus menjelaskan, temuan adanya warga Sampang yang terserang leptospirosis itu, berdasarkan hasil rapat koordinasi Dinkes-KB Pemkab Sampang bersama para direktur rumah sakit dan kepala puskesmas se-Kabupaten Sampang beberapa hari lalu. Menurutnya, penyakit leptospirosis merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus yang mengalir melalui air banjir.
"Dan temuan adanya warga Sampang yang menderita jenis penyakit ini, setelah Kota Sampang dilanda banjir beberapa waktu lalu," katanya, menjelaskan. Jenis penyakit ini mudah menjangkit warga dengan air banjir atau genangan. Bakteri leptospira bisa masuk ke dalam tubuh melalui kulit, utamanya yang memiliki luka terbuka.
Baca juga: Gakeslab tekankan peran distributor daerah kemandirian Alkes
Baca juga: IDI beberkan 2.172 tenaga kesehatan meninggal akibat COVID-19
Penyakit juga bisa masuk ke tubuh manusia baik melalui makanan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Sehingga, perlu penanganan medis secara cepat. Menurut Agus Mulyadi, gejala yang bisa dikenal bagi yang terserang leptospirosis, di antaranya, mengalami demam tinggi, sakit kepala, pendarahan, nyeri otot, menggigil, mata merah, dan muntah-muntah. "Upaya pencegahan yang bisa dilakukan ialah selalu mencuci tubuh hingga bersih menggunakan sabun, apabila terkena banjir," pesan Agus.
Menurut data Dinkes-KB Pemkab Sampang, kasus penyakit menular melalui kencing tikus ini, telah terjadi di Sampang sejak 2013, seusai terjadi banjir. Sekitar 20 orang lebih telah meninggal dunia akibat jenis penyakit ini, bahkan pemkab pernah menetapkan status kejadian luar biasa saat sebanyak 10 orang meninggal pada 2014. Di Jawa Timur, kasus leptospirosis hingga 5 Maret 2023 tercatat sebanyak 249 kasus dengan 9 kasus kematian.*
Berita Terkait
Nelayan salah satu kelompok berisiko leptospirosis
Rabu, 7 Agustus 2024 6:48
Pemerintah Filipina catat 84 kasus kematian akibat leptospirosis
Jumat, 28 Juni 2024 6:49
Sampang Jatim membangun 90 rumah korban konflik sosial
Jumat, 8 Desember 2023 19:58
ASN Sampang sambut HSN 2022 berbusana santri
Sabtu, 22 Oktober 2022 6:14
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18