Mataram, (Antara NTB) - Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Lakalantas) Polres Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu, melakukan survei ke beberapa lokasi "black spot" atau daerah rawan kecelakaan yang ada di wilayah hukum setempat.
Kanit Lakalantas Polres Mataram Ipda Agus Pujianto usai mengikuti survei lapangan mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan atas permohonan sebuah lembaga penelitian dari Australia yang ingin mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan di NTB.
"Ini adalah survei pertama, kami lakukan di sepanjang jalan Narmada hingga jalur yang berbatasan dengan Kecamatan Keru, Lombok Tengah," katanya.
Dijelaskannya, di sepanjang Jalan Narmada terdapat tiga "black spot", yaitu di tanjakan dekat Lesehan Gerimax, Narmada, kemudian di simpang tiga dekat `Dealer` Hino, dan jalur dekat dengan Masjid Besar di Narmada.
Survei dilaksanakan atas permohonan Vic Roads International Project dari Australia. Dalam pelaksanaannya, Unit Lakalantas Polres Mataram didampingi langsung oleh Direktorat Lalu Lintas Polda NTB.
"Lembaga dari Australia ini ingin meneliti penyebab kecelakaan di NTB. Apakah disebabkan oleh `human error` atau konstruksi jalannya yang kurang layak," ucapnya.
Nantinya, kata dia, kegiatan ini akan dilaksanakan di seluruh NTB dan pihak Vic Roads International Project akan selalu didampingi oleh pihak kepolisian.
Setelah melakukan survei "black spot" di NTB, ucap Agus, lembaga asal Australia ini akan memberikan bantuan dana yang cukup besar untuk pemerintah daerah.
"Tujuannya menekan angka lakalantas di NTB. Bantuan yang ditawarkannya tidak sedikit, sekitar puluhan miliar rupiah," ujarnya.
Hasil sementara yang diperoleh dari survei di sepanjang jalur Narmada, pihak peneliti menyimpulkan bahwa tingkat pengguna jalan sangat tinggi di wilayah tersebut, sehingga perlu dilakukan pelebaran jalan.
"Selain itu, tingat kesadaran akan keselamatan jiwa para pengguna jalan masih kurang, butuh penerapan metode preventif seperti sosialisasi kepada masyarakat," kata Agus. (*)