Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar Pasar Tani di halaman Kantor Wali Kota Mataram untuk mendekatkan konsumen sekaligus membantu petani menjual hasil pertanian secara langsung.
"Dengan adanya Pasar Tani ini, petani bisa cepat mendapatkan uang dari produk yang mereka hasilkan," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Endang Utami Rahayu di Mataram, Selasa.
Endang yang ditemui di sela memantau kegiatan Pasar Tani tersebut mengatakan kegiatan itu menjadi salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan secara bergantian di beberapa tempat bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan setempat.
Untuk hari Jumat, Pasar Tani dilaksanakan di halaman Kantor Distan Kota Mataram, kemudian ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan di Kantor Wali Kota Mataram.
Selain petani yang menjual beraneka sayur segar hasil panen, katanya, pihaknya juga melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), khususnya kuliner sebagai alternatif bagi konsumen.
"Jadi konsumen bisa memilih mau beli sayur segar yang belum diolah atau yang siap santap produk UMKM," katanya.
Dikatakan, selain mendekatkan konsumen dengan petani, kegiatan pasar tani digelar sebagai bagian untuk menstabilkan harga sebab harga yang dijual di pasar tani lebih rendah dengan harga pasar.
Misalnya, untuk telur ayam broiler hasil dari peternak di Mataram di jual Rp53.000-Rp54.000 per 30 butir, sedangkan di pasar mencapai Rp55.000-Rp60.000 per 30 butir.
Selain itu, bawang merah di pasar Rp25.000 per kilogram di pasar tani dijual Rp22.000 per kilogram, begitu juga dengan aneka sayuran seperti kol, wortel, cabai, bayam, selada, dan lainnya dijual dengan harga di bawah pasar.
"Keuntungan yang diambil petani sangat kecil, yang penting petani tidak merugi di saat semua produksi pertanian saat ini melimpah," katanya.
Selain menjual produk pertanian, Distan Mataram juga bekerja sama dengan Bulog NTB menjual minyak goreng merek MinyaKita dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp14.000 per liter, sedangkan di pasar Rp16.000 per liter.
"Harapan kita, semoga dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan dampak positif baik untuk petani maupun konsumen terutama para pegawai yang ada di lingkup Kantor Wali Kota Mataram," katanya.