Jakarta (ANTARA) -
Kepala Satuan Manajemen Risiko PT PLN (Persero) Gong Matua Hasibuan mengatakan subholding generation company (Genco) PT PLN, yaitu PLN Nusantara Power dan PLN Indonesia Power, akan didorong untuk membentuk kemitraan dengan berbagai pihak dalam pembangunan infrastruktur.
Gong menuturkan bahwa kemitraan antara subholding PT PLN dan pihak lain melalui kerja sama dalam bentuk co-investment. Selain itu, Gong mengatakan bahwa PT PLN saat ini juga gencar melakukan digitalisasi dalam memberikan pelayanan kepada konsumen, salah satunya dengan kehadiran aplikasi PLN Mobile yang memberikan kemudahan kepada para pelanggan melalui gawai.
"Kami dorong Genco kami untuk hadir bermitra dengan para pihak para pengusaha yang berpartisipasi dalam pengembangan infrastruktur, baik pembangkitan maupun energi primer," kata Gong dalam ajang GRC Award di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (30/8).
Gong menuturkan bahwa kemitraan antara subholding PT PLN dan pihak lain melalui kerja sama dalam bentuk co-investment. Selain itu, Gong mengatakan bahwa PT PLN saat ini juga gencar melakukan digitalisasi dalam memberikan pelayanan kepada konsumen, salah satunya dengan kehadiran aplikasi PLN Mobile yang memberikan kemudahan kepada para pelanggan melalui gawai.
"Kami juga coba masuk menggunakan super apps kami, PLN Mobile, jadi hari ini dengan menyentuh layar handphone semua keluhan akan segera ter-record dan akan segera di-follow up oleh petugas kami yang 24 jam hadir," ujar Gong.
Selain menyampaikan program dan inovasi, dalam kesempatan tersebut Gong juga menjelaskan penerapan risiko manajemen dan pembuatan keputusan perusahaan bidang energi itu. Dalam penerapan manajemen risiko, Gong mengemukakan bahwa PLN menerapkan model tiga lini (three lines model) yang terdiri atas pemilik bisnis proses, manajemen risiko itu sendiri, dan audit internal.
"Kami melakukan transformasi dalam pengelolaan manajemen risiko terutama adalah bagaimana mengimplementasikan three lines model dalam organisasi kami. Dalam hal ini, kami menggunakan first layer adalah pemilik bisnis proses, second layer adalah risk management itu sendiri, dan third layer-nya adalah internal audit, ini adalah sesuatu yang baru," terang Gong.
Untuk pengambilan keputusan, dia menjelaskan bahwa keputusan yang bersifat investasi perusahaan mengajak komite investasi untuk membuat keputusan sebelum membahasnya di rapat direksi.
Baca juga: PLN Magelang kuatkan sinergi tingkatkan layanan kelistrikan
Baca juga: Program Gebyar Kemerdekaan 2023 PLN diapresiasi pelanggan di NTB
"Sebelum masuk ke rapat direksi, keputusan-keputusan strategik itu wajib melalui proses GRC. Untuk keputusan yang sifatnya investasi, semua investasi kami itu harus lewat komite investasi," ujar Gong.